Bom Pingpong Meledak Dekat Lokasi KTT ASEAN

Sabtu, 03 Agustus 2019 – 08:12 WIB
Tim gegana dikerahkan setelah sejumlah bom meledak di Kota Bangkok, Thailand, Kamis (2/8). Foto: Reuters

jpnn.com, BANGKOK - Sedikitnya empat orang terluka akibat ledakan bom seukuran bola pingpong di Bangkok, Jumat (2/8). Skalanya kecil, tetapi cukup membuat marah besar Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-o-cha.

Prayuth geram karena ledakan itu terjadi saat Bangkok menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri luar negeri (Menlu) ASEAN (KTT ASEAN). Salah satu pesertanya adalah Menlu AS Mike Pompeo.

BACA JUGA: Kejam, Taliban Ledakkan Bus Berisi Puluhan Anak dan Perempuan

''Sekelompok orang dengan niat buruk telah memantik kekerasan saat pemerintah berusaha membawa negara ke tingkat yang lebih baik,'' tegas politikus 65 tahun itu sebagaimana dikutip Associated Press.

Polisi pun langsung sibuk. Atas perintah Prayuth, aparat memburu pelaku peledakan dan merazia sejumlah titik di ibu kota Thailand tersebut.

BACA JUGA: Putra Kesayangan Osama bin Laden Dikabarkan Tewas, Dibunuh Amerika?

BACA JUGA: Kejam, Taliban Ledakkan Bus Berisi Puluhan Anak dan Perempuan

Prayuth kepada media mengatakan bahwa ada sekitar sembilan bom yang mengancam keamanan Bangkok kemarin. Lima di antaranya meledak. Gara-gara ledakan tersebut, empat orang terluka.

BACA JUGA: 45 Menit, Fajar/Rian Tembus 16 Besar Thailand Open 2019

Dua di antara para korban tersebut adalah petugas kebersihan. Mereka sedang menyapu jalanan di sekitar kompleks pemerintahan saat bom pingpong meledak. Beruntung, luka akibat ledakan tersebut tidak sampai mengancam keselamatan mereka.

Bangkok Post melaporkan bahwa ledakan dan temuan benda mencurigakan tersebar di sebelas lokasi di ibu kota. Dua lokasi yang pasti adalah kompleks pemerintahan di Distrik Suan Luang dan di dekat stasiun BTS yang berdekatan dengan gedung Maha Nakorn milik King Power.

Media Thailand menyebut penyebab teror kemarin adalah bom pingpong. Sebab, ukuran peledak tersebut tidak jauh berbeda dengan bola pingpong. Daya ledaknya pun rendah.

''Tampaknya, ini insiden terbatas dan berskala kecil. Tujuannya hanya untuk menarik perhatian, bukan menimbulkan korban jiwa,'' terang Arthayudh Srisamoot, pejabat senior Kementerian Luar Negeri.

KTT ASEAN yang berlangsung di lokasi yang tidak jauh dari lokasi ledakan tetap kondusif. Aparat memang memperketat pengamanan di sana. Apalagi, aparat menemukan dua bom tidak aktif di markas Kepolisian Bangkok pada Kamis (1/8). Jarak markas polisi dengan lokasi pertemuan tidak terlalu jauh.

''Kami akan terus bekerja dan memberikan informasi kepada masyarakat,'' ujar Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang.

Dia memastikan, semua CCTV di lokasi kejadian berfungsi saat ledakan terjadi. Dia juga mengimbau masyarakat lebih proaktif. Misalnya, melaporkan penemuan benda yang mencurigakan atau orang dengan gerak-gerik yang mencurigakan.

Dalam keterangan awal, polisi mengungkapkan dugaan soal insiden Kamis dan Jumat. Dua bom tidak aktif yang oleh sebagian media Thailand dijuluki fake bomb itu menjadi pintu masuk penyelidikan. Terkait insiden itu, aparat telah menangkap dua orang. Mereka tercatat sebagai penduduk wilayah selatan yang selama ini memang mengupayakan kemerdekaan dari Thailand.

Namun, Kepala Polisi Jakthip Chaijinda belum bisa memastikan bahwa insiden Kamis dan kemarin saling berkaitan. Menurut sejumlah pengamat keamanan, jika benar pelaku teror adalah kelompok yang menginginkan kemerdekaan wilayah, bisa dipastikan serangkaian ledakan kemarin hanyalah upaya untuk mencoreng citra baik pemerintah. Terutama saat mata dunia tertuju kepada mereka di tengah penyelenggaraan pertemuan bergengsi ASEAN. (sha/c4/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Klaim Berhasil Basmi Terorisme di Xinjiang


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler