BOM SARINAH: Banyak Paku Menancap di Tubuh Korban

Jumat, 15 Januari 2016 – 07:42 WIB
Polisi bersenjata masih siaga sesaat setelah peledakan di kawasan Sarinah. Foto: Ricardo/ JPNN

jpnn.com - JAKARTA –  Kelompok teroris melakukan serangkaian pengeboman di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakart, kemarin (14/1).

Ledakan pertama terjadi di halaman kafe Starbucks yang menyatu dengan gedung Cakrawala. Lokasinya hanya berjarak dua kilometer dari Istana Kepresidenan. Berdasarkan penuturan sejumlah saksi, ledakan terjadi pukul 10.45.

BACA JUGA: Mantan Perakit Bom Jamaah Islamiyah: Serangan Bondo Nekat yang Gagal Total

Dua menit kemudian, giliran pos polisi di perempatan jalan MH Thamrin, seberang Starbucks, yang diledakkan. Beberapa saat sebelum ledakan, dua orang masuk ke dalam pos polisi dengan dalih menanyakan alamat.

Saat Jawa Pos tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 10.50, tiga jenazah sudah terkapar di samping Pos Polisi. Sedangkan seorang anggota polisi berpangkat inspektur satu (iptu) yang belakang diketahui bernama Danny terkulai lemas. Dia mengalami luka serius pada bagian kepala dan kaki. Beruntung warga di sekitar lokasi berhasil menyelamatkannya. Meski masih belum kondusif, warga sempat mendekat dan berkumpul di sekitar Pos Polisi.

BACA JUGA: Bom Sarinah Ulah Kelompok Bahrun Naim? Siapa Dia?

Dalam kondisi tersebut, sejumlah warga lainnya justru sibuk mengambil gambar suasana lokasi ledakan. Hal itu tidak berlangsung lama. Ketika warga tengah asyik mengabadikan momen, terdengar tiga kali letusan sejanta api. ”Dor… dor… dor… satu kena tembak, semuanya lari,” ungkap Syaiful, 35.

Syaiful adalah salah seorang saksi mata yang melihat langsung ledakan pertama juga ledakan kedua. Tidak hanya itu dia juga turut terlibat mengevakuasi Iptu Danny.

BACA JUGA: NCBI: Pelaku Teror Tidak Akan Pernah Mendapat Simpati Masyarakat

Pelaku yang diketahui berjumlah dua orang tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga menembaki polisi lalu lintas dari jarak dekat. Salah seorang polisi bahkan ditembak perutnya dari jarak satu meter.

Kedua pelaku mengenakan kaus berwarna hitam dan menggendong tas ransel di punggung. Mereka juga memakai topi. Mereka menggunakan senpi laras pendek, yang dari kejauhan tampak mirip senpi FN atau Glock. Usai menembak, mereka lari ke arah gerai Starbucks.

Pelaku lain yang sejak awal berada di area Starbucks kemudian melempar bom ke mobil polisi yang terparkir di tengah jalan Thamrin. Beberapa saat setelah bom meledak di dekat mobil, terjadi dua kali ledakan lagi di parkiran gedung Cakrawala.

Dari video yang didapatkan Jawa Pos, kedua ledakan itu mengenai dua pelaku teror yang bersembunyi di sebelah mobil berwarna putih. Sebelum ledakan terjadi, salah seorang pelaku tampak mengeluarkan bom dari tasnya dan berupaya merakit atau mengaktifkannya. Belum jelas apakah bom itu meledak sendiri atau sengaja diledakkan oleh si pelaku dengan tujuan bunuh diri.

Kemudian, pelaku yang tadinya menembak warga dan polisi di perempatan jalan beraksi lagi. Mereka datang dari arah gerai Burger King yang bersebelahan dengan Starbucks, lalu menghampiri kedua kawannya yang terkena bom. Sebelum mendatangi rekannya, salah seorang pelaku menembakkan senpinya ke arah selatan. Tidak diketahui maksud tembakan tersebut

Setelahnya, polisi mulai berdatangan dari arah jalan Medan Merdeka dan berlindung di balik mobil yang tadi dibom. Baku tembak pun tidak terelakkan antara polisi dan pelaku teror.

Kemudian, salah seorang pelaku kembali melemparkan bom ke arah polisi. Bom meledak di sisi kiri belakang salah satu mobil dinas polisi, Mitsubishi Pajero. Setelahnya, polisi berdatangan dari arah selatan dan terjadilah baku tembak dengan para pelaku teror

Dampak kejadian tersebut, petugas langsung mensterilkan area di radius 200 meter. Berulang kali petugas terpaksa menghalau warga yang masih saja berupaya merangsek demi mengabadikan suasana di lokasi kejadian. 

’’Pelaku masih ada di sana, bahaya, tidak ada yang bisa jamin keselamatan. Mundur!’’ teriak petugas saat menghalau kerumunan warga di jalan KH Wahid Hasyim samping Gedung Jaya.

Belum diketahui pasti jenis bom yang diledakkan para pelaku. Hanya, Salah satu korban bom diketahui terdapat banyak paku menancap di tubuhnya. Bom dengan ciri khas paku itu mirip dengan bom yang digunakan oleh jaringan Santoso di Poso.  (byu/syn/gun/lus/wan/far/idr/yuz/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Ini Harga yang Diminta Freeport


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler