Bomber Gereja Katolik Santo Yosep Divonis 5 Tahun 2 Bulan Penjara

Minggu, 09 Oktober 2016 – 20:46 WIB
IAH, pelaku teror percobaan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep, Medan, Sumut. Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com - MEDAN - Pelaku teror bom di Gereja Katolik Santo Yosep, Medan, Sumut, berinisial Ivan Armadi Hasugian (IAH), 18, divonis lima tahun dua bulan penjara di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Terdakwa dijerat dengan Undang-undang Nomor 9/2013 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana terorisme.

BACA JUGA: Dilanda Hujan Deras, Lima Desa Ini Terancam Terisolasi

Sidang pelaku teror bom gereja di Medan ini berlangsung tertutup karena masih tergolong anak di bawah umur. Sehingga sidang digelar dengan sistem peradilan anak.

“Vonis yang digelar di PN Jakarta Timur pada hari Selasa, 4 Oktober 2016. Dengan vonis 5 tahun, dua bulan kurungan penjara,” sebut Rizal Sihombing selaku tim kuasa hukum IAH, seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini (9/10).

BACA JUGA: Masih Pelajar Sudah Begituan, Polisi Turun Tangan

Rizal mengatakan, vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan menuntut terdakwa hukuman selama tujuh tahun penjara. “Atas putusan itu, kita mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta,” sebut Rizal.

Selama persidangan di PN Jakarta Timur, IAH mendapatkan bantuan hukum dari Peradi Pusat di Jakarta. Sehingga upaya hukum untuk pembelaan dilakukan oleh Peradi Pusat. “Kita juga sudah mendaftarkan banding tersebut di PT Jakarta,” jelasnya.

BACA JUGA: Horeee... Ada Beasiswa Lagi untuk Pelajar Tulungagung

Dia mengungkapkan saat ini, pihaknya belum menerima salinan putusan vonis itu dari PN Jakarta Timur.

Hal itu, membuat tim kuasa hukum IAH mengalami kesulitan untuk mempelajari hasil putusan tersebut untuk pertimbangan dan penilai pengacara membuat memori banding.

Diberitakan sebelumnya, IAH melakukan aksi teror bom di Gereja Santo Yosep, Minggu pagi, 28 Agustus 2016, sekira pukul 08.00 WIB. Ia diketahui membawa ransel berisi bom rakitan.

Saat kejadian, diduga bom yang dibawa IAH gagal meledak. Tasnya hanya mengeluarkan percikan api. Karena itu, IAH pun mengeluarkan senjata tajam dan menyerang pastor yang bernama Albert Pandingan.

Jemaat pun panik, beberapa berhamburan dan lainnya berupaya menghentikan perbuatan IAH. Beruntung bom tidak meledak dan IAH pun berhasil dilumpuhkan lalu diserahkan ke polisi. (gus/ila/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak! Ini Delapan Titik Sungai yang Rawan Banjir Lahar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler