jpnn.com - SURABAYA – Kerusuhan terjadi di jembatan tol Suramadu, Kamis malam (5/5). Ratusan massa yang mengatasnamakan suporter Bonek menduduki gerbang tol Suramadu dari sisi Surabaya.
Mereka melakukan sweeping terhadap semua kendaraan berplat nomor N (Malang) dan B (Jakarta) yang diduga ditumpangi oleh para pendukung Arema.
BACA JUGA: Waduh, Kabupaten Semarang Jadi Tempat Favorit Pembuangan Orang Gila
Aksi ini dilakukan untuk mencegah masuknya suporter Aremania ke Madura terkait pertandingan antara tuan rumah Madura United dan Arema Cronus dalam laga Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 yang digelar di Gelora Bangkalan, Jumat (6/5) pukul 21.00.
Namun aksi menjadi anarkis dan terjadi kerusuhan ketika massa Bonek tak hanya menyasar kendaraan berplat N. Namun, semua jenis kendaraan terutama mobil pribadi yang kacanya tertutup digedor dan dipaksa membuka kaca untuk memeriksa semua penumpang di dalamnya.
BACA JUGA: WOW! Bandung Diserbu 40 Ribu Orang
Massa yang sebagian beratribut Bonek itu juga merusak beberapa mobil dan fasilitas tol.
Berdasar informasi yang dihimpun Radar Surabaya (Jawa Pos Group), pergerakan massa sejatinya sudah terjadi sejak Kamis siang. Tanpa diketahui arahnya, ratusan Bonek yang mayoritas masih ABG itu turun ke area pintu masuk tol Suramadu arah ke Madura sekitar 50 meter dari pintu loket masuk tol dan langsung melakukan penghadangan.
BACA JUGA: Menikmati Sensasi Berlibur di Sumur Minyak Tua
Ratusan massa yang telah menduduki tol itu kemudian melakukan penggeledahan paksa kepada setiap mobil yang hendak menuju Madura di setiap pintu masuk loket. "Keluar! Ayo keluar!" teriakan para bonek.
Mengetahui kejadian ini, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Iman Sumantri bersama anggotanya langsung turun ke lokasi untuk meredam aksi anarkis tersebut.
Arnapi dan Iman tampak berupaya melakukan pendekatan persuasif kepada massa Bonek agar mau membubarkan diri.
Namun, ratusan massa yang datang secara sporadis enggan membubarkan diri. Sebaliknya, massa malah melakukan perusakan terhadap beberapa fasilitas dan barang-barang yang berada di sekitar loket tol.
Tak kurang kaca loket dan pagar pembatas lajur tol dan cone-cone plastik pembatas jalan pecah berantakan. Bahkan, petugas loket tol sampai kabur dari posnya untuk menyelamatkan diri. (psy/sar/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kolaborasi Apik Seniman Prancis dan Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi