jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengapresiasi kerja Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pengungkapan pabrik pil Paracetamol Caffeine Carisoprodol (PCC) di Solo dan Semarang beserta gudang penyimpanannya di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan BNN melakukan kerja luar biasa, apalagi prosesnya membutuhkan waktu hingga lima bulan.
BACA JUGA: Ronggo si Bos Kaya Raya, Dermawan, Terbongkar Bisnis Aslinya
“Apa yang dilakukan BNN ini menunjukkan komitmen mereka yang tinggi terhadap pemberantasan peredaran narkoba,” kata Aboe, Rabu (6/12).
Menurut Aboe, memang narkoba jenis PCC ini banyak meresahkan masyarakat, karena dampaknya yang luar biasa untuk para penggunanya.
BACA JUGA: BNN Gagalkan Peredaran 30 Kg Sabu-Sabu di Aceh Tamiang
Pengaruh obat ini disebut bisa membuat penggunanya seperti zombie sehingga sangat membahayakan. “Karenanya saya mendukung penuh upaya pembongkaran jaringan produksi mapun distribusi PCC di Indonesia," kata legislator dapil Kalimantan Selatan itu.
Aboe juga mendorong agar jajaran yang dipimpin Komjen Budi Waseso (Buwas) beserta aparat kepolisian menelusuri lokasi produksi dan penyedia bahan dari narkoba PCC ini sehingga peredarannya dapat dicegah sejak dari hulunya.
BACA JUGA: Rayakan Milad, PKS Kokohkan Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah
“Hal ini perlu dilakukan untuk mengamankan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda dari bahaya pengaruh narkoba," paparnya.
Selain itu, Aboe menambahkan, perlu juga ditingkatkan kewaspadaan di pintu-pintu pemeriksaan Imigrasi Indonesia. "Agar bahan PCC maupun produk jadinya bisa ditangkal masuk ke wilayah NKRI," katanya.
Nah, kata dia, dalam hal ini BNN dapat bekerja sama dengan pihak pengamanan bandara, pelabuhan maupun dengan Bea Cukai. "Dengan kerja sama yang baik saya yakin akan mendapatkan hasil yang optimal," tuntasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peredaran Narkoba di Sumut Luar Biasa, No 2 Se-Indonesia
Redaktur & Reporter : Boy