Ronggo si Bos Kaya Raya, Dermawan, Terbongkar Bisnis Aslinya

Rabu, 06 Desember 2017 – 08:09 WIB
Anggota Polsek Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya saat memantau kondisi rumah mewah Ronggo, Selasa (5/12). Foto: Ujang Nandar/Radar Tasikmalaya/JPNN.com

jpnn.com - Ronggo atau SA, si bos pil PCC (Paracetamol Caffeine Carisoprodol), punya harta berlimpah. Kaya raya. Dia tak segan memberikan sebagian hartanya untuk membantu aneka pembangunan dan sumbangan di lingkungannya.

Pengakuannya, kekayaannya itu dia dapatkan karena sukses berbisnis jamu pegal linu dan tisu.

BACA JUGA: BNN Gagalkan Peredaran 30 Kg Sabu-Sabu di Aceh Tamiang

Ujang Nandar - Tasikmalaya

Rumah Ronggo di Kampung Balananjeur Desa Pagersari Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, mewah.

BACA JUGA: Bandar Narkoba Sontoloyo Lebih Baik Dicincang untuk Buaya

Dari luar tampak berlantai dua. Pintu gerbangnya tinggi. Khas rumah-rumah elite di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bandung.

Dari luar, di parkiran rumah pria yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait kasus pabrik pembuatan pil Paracetamol Cafein, Carisoprodol (PCC) Minggu (3/12) itu ada tiga unit mobil dan satu unit motor serta sepeda. Namun, rumah itu tampak sepi. Bahkan terkunci gembok.

BACA JUGA: Kemenhub dan BNN Komit Berantas Peredaran Narkoba

Selasa siang (5/12), banyak warga dan tetangga berada di sekitar rumah pria asal Jawa Timur yang beristri orang Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya tersebut.

Mereka sangat kaget saat mengetahui bahwa Ronggo ditangkap BNN karena kasus pembuatan pil PCC di Semarang.

Terlebih, kesehariannya, pria berbadan tambun itu sosok berlimpah harta dan dermawan. Dia kerap membantu sesama.

“Saya tidak menyangka saja dan sebelumnya tidak tahu. Tahu-tahu setelah ditangkap dan melihat di televisi,” ujar Endang (48) di rumahnya Selasa (5/12).

Sepengetahuannya, kepada warga, Ronggo mengaku sebagai pengusaha pabrik tisu dan jamu pegal linu di daerah Jawa.

Warga pun mempercayainya saat pria kelahiran Ponorogo 1975 itu terlihat berlimpah harta.

“Kami percaya saja bahwa ia sorang pengusaha, karena masyarakat di sini (percaya) Mas Ronggo ini punya dua pabrik (tisu dan jamu pegal linu, Red),” ungkap dia.

Minggu (3/12), istri Endang kaget saat melihat banyak mobil milik Ronggo yang dibawa dari rumah tetangganya itu.

“Yang melihat istri saya. Ada 7 mobil beriringan dan satu mobil ada bertuliskan BNN,” ungkapnya.

Endang bertetangga dengan keluarga Ronggo sekitar enam bulan. Karena sebelumnya Ronggo tinggal berdekatan dengan rumah mertuanya. “Tidak jauh dari sini. Masih satu kampung,” ujar Endang.

Soal kedermawanan Ronggo, sempat membuat Endang terheran-heran. Karena tetangganya itu kerap memberikan bantuan sosial kepada warga kampung hingga satu desa.

“Kebaikannya itu yang selama ini, membuat kami masyarakat heran,” tandasnya.

Tetangga Ronggo lainnya, Kokom (45) pada Minggu (5/12) melihat ada 7 mobil beriringan menuju rumah mewah milik Ronggo pukul 16.00. Dia lalu mengetahui bahwa Ronggo terjerat kasus pil PCC.

“Lebih yakin karena ada banyak mobil ke sini dan di salah satu mobil itu ada tulisan BNN,” ujarnya.

Bagaimana keseharian Ronggo? “Orangnya jarang komunikasi dengan masyarakat dan tertutup,” katanya.

Sepengetahuannya, Ronggo mengaku kepada masyarakat memiliki pabrik tisu basah di daerah Semarang, Jateng.

Selama ini Ronggo jarang di rumahnya di Pagerageung. Biasanya, kalau ditanya, dia mengaku habis pulang dari Singapura dan India untuk keperluan pekerjaan. “Kebanyakan (tinggal) di daerah jawa,” tutur dia.

Apakah banyak tamu ke rumahnya? “Kalau di rumahnya hanya terlihat keluarganya saja,” jelasnya.

Selama ini keluarga Ronggo memiliki harta melimpah. Rumahnya paling bagus di kampungnya. “Mobilnya bagus dan mewah semua,” kata dia.

Bos pil PCC itu juga memiliki mobil Toyota Fortuner, Alphard, mobil Mini Cooper dan yang lainya. “Bahkan hari Jumat kemarin (1/12, Red) habis membeli Toyota Alphard,” tandasnya.

Kepala Dusun Kampung Balananjeur Arifin M mengatakan Ronggo selama ini memang diketahui masyarakat sebagai sosok yang jiwa sosialnya tinggi. “Namun kita tidak tahu untuk pekerjaannya itu,” katanya.

Soal pabrik jamu dan tisu, kata dia, memang itu yang sering diceritakan pria tambun itu. “Yang di Semarang pabrik tisu dan di Solo pabrik jamu pegal linu,” ungkapnya.

Apakah ada warga yang diajak bekerja di dua pabrik itu? “Paling yang suka diajak kerja itu saudara dekatnya,” ujar Arifin.

Ronggo memang jarang berada di rumahnya di Pagerageung. “Seseringnya berada di luar karena memiliki banyak rumah. Bahkan di jawa juga ada,” informasinya.

Setelah mengetahui bahwa Ronggo merupakan pemilik pabrik pil PCC di Semarang, Arifin merasa lemas dan tidak menyangka.

Sepengetahuannya, Ronggo memiliki 10 mobil dengan rumah mewah dua lantai. “Yang paling bagus itu Mitsubishi Pajero dan masih ada mobil terbaru. Yang sering kami lihat mobil Mitsubishi Pajero,” ujar dia.

Mobil-mobil mewah yang sering terparkir di rumah Ronggo, kata dia, dibawa BNN. Sepengetahuannya 6 mobil yang dibawa BNN saat penggeledahan pada Minggu sore (3/12). “Itu diamankan sebagai barang bukti mungkin,” tandasnya.

Tokoh di Kampung Balananjeur Ustad Cahyadi mengatakan adik iparnya Ronggo, juga warga Kecamatan Pagerageung ikut diamankan. “Itu merupakan adik istri Ronggo,” katanya.

Chayadi juga mengatakan Ronggo kerap memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.

“Memang ia juga selalu memperhatikan guru ngaji satu desa ini dan setiap ada yang akan membangun ia memberikan bantuan, seperti masjid sarana agama,” ujar dia.

Namun selama ini masyarakat tidak pernah tahu bahwa bantuan yang diberikan untuk masjid dan sarana agama itu hasil dari penjualan obat terlarang. (ujg)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembak Penjahat Narkoba Dikritik, Pak Buwas Bereaksi Balik


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler