jpnn.com - JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta pemerintah tidak gegabah dalam mencabut SK pembekuan terhadap PSSI. Menurut Ketua Umum BOPI Noor Amman, ada banyak aspek yang harus dijadikan pertimbangan. Misalnya saja, menimbang proses yang terjadi saat pembekuan itu dikeluarkan.
Saat itu, PSSI membangkang dan menyatakan hanya tunduk pada FIFA. Sedangkan, pemerintah tidak dianggap. Bahkan, PSSI meminta agar sepak bola Indonesia disanksi FIFA karena tuduhan intervensi pemerintah.
BACA JUGA: Hi hi hi...Sindiran Pedas Roy Suryo untuk Penerusnya
"Kalau pembekuan itu akan dicabut harus ada klarifikasi terlebih dahulu. Bahwa tidak benar pemerintah melalui BOPI melakukan intervensi seperti tertuang dalam surat sanksi FIFA 30 Mei 2015," kata Noor di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2).
Menurut Noor, harus ada jaminan bahwa sanksi FIFA benar-benar akan dicabut. Selain itu, lanjut dia, ada reformasi tata kelola sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: PSSI Ajak Jokowi dan Menpora Duduk Bareng
"Reformasi tata kelola sepak bola Indonesia benar-benar akan berjalan sesuai yang dicita-citakan," imbuh Noor.
Noor menyatakan, reformasi tata kelola sepak bola nasional tidak boleh berhenti di tengah jalan karena kepentingan politik dan sekelompok orang.
BACA JUGA: Hinca: Semua Mengarah ke Lapangan Hijau, Bukan Meja Hijau
"Kita sudah disanksi FIFA atas permintaan PSSI. Lalu pembekuan PSSI oleh pemerintah harus dicabut begitu saja? Di mana essensi reformasinya bila tidak ada gambaran tata kelola sepak bola Indonesia masa depan," tuturnya.
Ia mengimbau, agar pemerintah tidak rentan dengan tekanan. "Keputusan yang diambil harus bermartabat. Reformasi harus dituntaskan," ungkap Noor. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpora: Pemerintah Serius Cabut Pembekuan PSSI
Redaktur : Tim Redaksi