jpnn.com, JAKARTA - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) bersikukuh Liga 1 2019 harus tetap bergulir setelah ada kesepakatan dengan PT Liga Indonesia Baru pada (10/5) lalu.
Ketua BOPI Richard Sam Bera pun tidak peduli jika ada nada sumbang yang menginginkan kompetisi ditunda.
BACA JUGA: Liga 1 2019: Kalteng Putra Sukses Curi Poin dari Markas PSIS Semarang
Mantan perenang nasional ini menyebut ada enam poin penting yang tertuang dalam surat rekomendasi tersebut. Salah satunya terkait pakta integritas antara suporter, BOPI dan LIB untuk membuat kompetisi Liga 1 2019 menjadi kompetisi sepak bola terbaik sepanjang sejarah.
Baca: Lapas Narkotika Langkat sudah Kondusif, Napi Ajukan 20 Tuntutan, Termasuk Penghapusan Pungli
BACA JUGA: Persela vs Madura United: Awas, Tamu Punya Rekor Ganas
"Selamat berkompetisi, semoga musim ini dapat menjadi yang terbaik sepanjang sejarah. Dan kompetisi ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat dan dapat menjadi pendingin bagi masyaramat pasca Pilpres," ucap Richard di Kantor Kemenpora.
Selain itu, BOPI meminta kepada klub untuk berkompetisi dengan sebaik mungkin. BOPI berharap ke depannya tidak terjadi lagi penunggakan gaji pemain.
BACA JUGA: Gol Injury Time Bhayangkara FC Bikin Borneo FC Gagal Raup Tiga Poin
"Kepada suporter, jauhi tindakan kekerasan, praktik rasialis, provokasi di dunia nyata maupun dunia maya. BOPI berharap tidak ada tawuran antar supprter terlenih sampai ada korban yanh tewas. Ingat, Haringga ialah korban terakhir," jelasnya.
Sama dengan BOPI, Polri juga telah memberikan izin untuk terselenggaranya kompetisi Liga 1 2019 yang akan dimulai pada 15 Mei mendatang. Pasalnya kegiatan tersebut juga tidak bentrok dengan pengamanan yang akan dilakukan pada pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan pertandingan pembukaan Liga 1 2019 antara PSS Sleman melawan Arema di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, akan tetap berlangsung.
''Iya [tetap berlangsung]," ujarnya.
Untuk pengamanan, Dedi menilai penurunan personel di laga pembuka Liga 1 2019 tidak berpengaruh pada pengamanan yang akan dilakukan saat pengumuman hasil penghitungan Pemilu 2019.
Sebanyak 32 ribu personel kepolisian akan diturunkan pada hari pengumuman tersebut. Polisi juga membagi keamanan menjadi empat ring.
Untuk pengamanan pertandingan PSS Sleman dan Arema sudah diatur oleh Polda di daerah tempat terselenggaranya pertandingan tersebut.
Baca: Gudang KPU Nisel Dilempari Massa dengan Bom Molotov
"Sudah disiapkan oleh masing-masing Polda untuk pengamanannya," tutur Dedi.
Sebelumnya pelaksanaan Liga 1 2019 yang dimulai sebelum pengumuman Pemilu 2019 menjadi sorotan beberapa pihak. Dikhawatirkan, Liga 1 mengganggu pengumuman Pemilu 2019 yang masih menjadi pro-kontra sebagian pihak. Bahkan, sempat muncul saran agar Liga 1 2019 diundur setelah pengumuman Pemilu 2019.
''Tidak ada alasan menunda kompetisi. Semua klub sudah setuju untuk berkompetisi. Ini akan menjadi gairah tersendiri bagi sepak bola nasional. Kalau ada upaya menggagalkan kompetisi atau menunda, itu orang-orang yang tidak mengerti sepak bola,'' ujar dedengkot suporter Persik Kediri Hendri 'Ego' Susilo.
Ahmad Gozali dari Aremania juga setuju dengan Ego. Baginya tidak ada alasan untuk menunda kompetisi. ''Aremania sudah memberangkatkan 2.000 suporter ke Sleman. Ini bukti Arema mencintai kompetisi ini. Suasana setelah pilpres sudah kondusif dan kompetisi harus berjalan.’’(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Amido Balde, Persebaya Takluk 1-2 dari Bali United
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad