jpnn.com, LONDON - Kompetisi calon perdana menteri Inggris hampir selesai. Dalam balot kelima di parlemen, dua nama muncul sebagai kandidat terakhir. Mereka adalah Boris Johnson dan Jeremy Hunt.
Menurut Agence France-Presse, Johnson otomatis lolos ke putaran final bursa perdana menteri dengan perolehan 160 suara. Lebih dari 50 persen dari total 313 suara dari anggota parlemen fraksi Konservatif. Sementara itu, Hunt meraih 77 suara. Dia mengalahkan Michael Gove, dengan selisih dua suara saja.
BACA JUGA: 10 Politikus Konservatif Berebut Kursi PM Inggris
"Saya merasa terhormat karena didukung rekan-rekan. Semoga saya bisa membawa Inggris ke masa depan yang cemerlang," ungkap Johnson.
Pertaruhan dua kandidat tersebut ditentukan oleh 160 ribu pendukung Konservatif. Sebelum itu, mereka dijadwalkan untuk melakukan debat publik hingga 16 kali. Hasil pemilihan akan diumumkan pada 22 Juli.
BACA JUGA: Popularitas Partai Brexit Melejit, Donald Trump Ikut Mendukung
"Saya tahu beban saya sangat besar. Saya harus menjamin janji Brexit ditepati sekaligus mengembangkan ekonomi negara," ujar Hunt kepada BBC.
BACA JUGA: 10 Politikus Konservatif Berebut Kursi PM Inggris
BACA JUGA: Kaum Moderat di Parlemen Eropa Kian Melemah
Johnson dan Hunt punya garis karir yang unik. Ketika Johnson meletakkan jabatan menteri luar negeri, Hunt-lah yang menggantikan. Namun, di kabinet perdana menteri, Hunt jauh lebih veteran. Dia sudah menjadi menteri budaya pada 2010. Saat itu, Johnson masih menjadi wali kota London.
Yang membuat Johnson jadi kandidat terkuat adalah posisinya yang selalu berseberangan dengan Theresa May. Sebelum mengumumkan pengunduran diri, citra May terus memburuk karena proposalnya tak memuaskan semua pihak. Sialnya, Hunt datang dari kubu May.
"Saya tahu, saya adalah kuda hitam dalam kompetisi. Tapi, politik selalu memberikan kejutan," imbuh Hunt. (bil/c18/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandar Judi Jagokan Boris Johnson Jadi PM Inggris
Redaktur & Reporter : Adil