jpnn.com, YOGYAKARTA - Skuat Borneo FC II dihadapkan dengan jadwal super padat setelah menjalani training centre (TC) di Jogjakarta.
Setelah melakoni uji coba kontra Sleman United dua hari lalu, tim berjuluk Pesut Etam kembali bersiap melakoni sparing partner kedua.
BACA JUGA: Tiba di Bandung, PSMS Ungkap Targetnya di Piala Presiden
Pelatih Borneo FC Ponaryo Astaman menuturkan, timnya memang tak bisa menghindari agenda padat. Solusi terbaik menyiasatinya ialah dengan mengatur waktu libur di sela uji coba.
"Jatah libur mesti tetap ada. Saya tidak ingin pemain jenuh dan stres dengan agenda tim," kata Popon, sapaannya.
BACA JUGA: Disetujui Jadi Tuan Rumah, Aji Imbut Langsung Bersolek
Selama di Kota Gudeg, Borneo FC II menginap di Mess Wira Angkasa Angkatan Udara. Sementara arena berlatih memakai Lapangan Sepak Bola Akademi Angkatan Udara yang letaknya tak berjauhan.
Setelah sepekan berlatih di Kota Gudeg, Popon bersiap mengajak pasukannya ke Bali pada Rabu (17/1). Muhammad Sihran dkk segera bersiap untuk melakoni laga perdana di grup D kontra Bali United 19 Januari mendatang.
BACA JUGA: Borneo FC Soroti Masalah Komunikasi Lini Belakang
"Kami akan bawa skuad penuh ke Bali. Harapannya sederhana saja, tidak kalah di setiap pertandingan," harapnya.
Selama di Pulau Dewata, tim akan bertahan selama dua pekan. Selain meladeni jamuan Bali United, Pesut Etam bakal menjajal kekuatan Persija Jakarta (24/1) dan PSPS Pekanbaru (29/1).? Seluruh pertandingan dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Menilik padatnya jadwal, bek Zulvin Zamrun tidak kaget. Situasi serupa sudah jamak dirasakannya. Terutama musim lalu dengan tim yang sama, dia dihadapkan dengan jadwal super padat.
"Piala Presiden 2017 juga main di Bali. Setidaknya kami sudah paham situasinya. Insyaallah bisa ambil poin dan lolos ke babak selanjutnya," kata Zulvin.
Paling berisiko dengan jadwal padat seperti ini ialah cedera. Intensitas turnamen yang tinggi menyebabkan benturan keras antarpemain bisa lebih sering terjadi.
"Serius boleh tapi tetap hati-hati. Cedera bisa datang kapan saja," imbuhnya.
Selain rawan cedera, jadwal padat turut berimbas pada stamina. Terutama bagi pemain inti yang bermain penuh 90 menit. Potensi kelelahan sulit dihindarkan bila tim pelatih pelit rotasi.
Terpisah, Manajer Borneo FC II Muhammad Badres menyebutkan, tim akan terus bersama sampai turnamen selesai. Bila lolos ke perempatfinal, Zulvin dkk langsung boyongan ke Solo untuk bersiap melakoni laga netral di delapan besar. Sementara bila gugur di fase grup, tim langsung dibubarkan.
"Harapannya tetap bersama sampai final. Kami optimistis untuk itu," pungkasnya. (*/abi/tom/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djanur Percayakan Ban Kapten PSMS pada Legimin Raharjo
Redaktur & Reporter : Budi