Bos Intel AS Tinggalkan Obama

Dennis Blair Mundur dari Direktur Inteljen Nasional

Jumat, 21 Mei 2010 – 11:02 WIB
Dennis Blair dan Presiden AS Barack Obama. Foto : AP
WASHINGTON – Direktur National Intelligence (Inteljen Nasional) Amerika Serikat, Dennis Blair, Kamis (20/5) waktu Washington, mengumumkan pengunduran dirinyaLangkah itu seolah menjadi jawaban atas gonjang-ganjing tentang kegagalan inteljen AS selama 16 bulan ini.

Blair yang pensiunan laksamana Angkatan Laut, adalah direktur ketiga di pucuk pimpinan Inteljen Nasional, sebuah posisi yang dibentuk sebagai respon atas kemarahan publik atas kegagalan AS mencegah tragedi serangan teroris pada 11 Septemmber 2001

BACA JUGA: Beyonce Beraksi di Gedung Putih

Melalui sebuah pesan, Blair mengatakan bahwa 28 Mei nanti merupakan hari terakhirnya di posisinya saat ini.

Dikutip dari Associated Press, pengumuman pengunduran diri Blair pertama kali dilaporkan televisi ABC, hanya dua hari setelah laporan Senat yang mengkritik habis jajaran inteljen AS karena dianggap gagal mengantisipasi serentetan kejadian terorisme akhir-akhir ini, termasuk rencana pemboman pesawat pada malam Natal 2009 lalu di Bandara Detroit


Komite Inteljen Senat menemukan bahwa Pusat Kontraterorisme Nasional AS ternyata dalam posisi berhubungan dengan dinas inteljen yang mencegah potensi serangan yang mematikan

BACA JUGA: Pemerintah Thailand Perpanjang Jam Malam

Sementara Blair selaku direktur inteljen nasional adalah pihak yang mengawasi langsung Pusat Kontraterorisme Nasional


Setelah upaya pemboman pesawat pada malam Natal lalu, Blair mengatakan, sejumlah petinggi pada unit interogasi sepesialis kontrateror yang dikenal dengan High-Value Interrogation Group (HIG), seharusnya dipanggil untuk ditanya perihal tersangka pemboman asal Nigeria bernama Umar Farouk Abdulmutallab

BACA JUGA: Sex Shop di Belanda Bagikan Kondom Paus

Namun ternyata, unit itu tidak memiliki opsi karena tidak siap beraksi

Blair juga dikenal tidak akur dengan CIABahkan ia terlibat polemik dengan Direktur CIA Leon Panetta, terutama soal perlunya memiliki representasi khusus di Kedutaan AS yang akan menjadi mata dan telinga AS di luar negeri, ketimbang mengadalkan kepala stasiun CIA seperti praktek selama ini

Terkait mundurnya Blair, pejabat berwenang di Pemerintahan Obama mengungkapkan bahwa sejumlah kandidat telah diwawancarai untuk posisi lowong setelah Blair mundurNamun demikian belum diketahui siapa saja nama yang  sudah diwawancarai untuk mengisi posisi yang akan mengawasi 16 dinas inteljen di AS itu.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Thailand, Pasca Operasi Ofensif Militer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler