Bos Perusahaan Rokok yang Dikenal Dermawan Itu Meninggal karena Kanker

Jumat, 09 Agustus 2019 – 00:55 WIB
Pemilik perusahaan rokok Gudang Baru Ali Khosin meninggal. Foto: Radar Malang

jpnn.com, MALANG - Pemilik Perusahaan Rokok (PR) Gudang Baru Berkah, Kepanjen, Malang, H Ali Khosin, meninggal dunia, Selasa (6/8), saat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Ratusan pelayat mengiringi prosesi pemakaman jenazah Ali Khosin, Rabu (7/8).

Sebelumnya, pemilik PR Gudang Baru ini terserang kanker saluran kandung empedu yang diderita sejak dua tahun lalu.

BACA JUGA: Perusahaan Rokok Besar Oligopolisasi, UMKM Kehilangan Pasar

Sebelum dikebumikan, para pelayat terlihat memadati kediaman Ali Khosin di kawasan Penarukan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Tidak hanya kolega dan masyarakat, tapi juga beberapa tokoh di Malang Raya.

Beberapa di antaranya Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Malang Novianto Sulastono SH, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ihsan KH Lutfi Abdul Hadi, owner Jade Indopratama Rachmad Santoso, owner PO Bagong Hari Susilo, kalangan perbankan, hingga pengusaha yang menjadi relasi almarhum.

BACA JUGA: Perusahaan Rokok Dominasi Realisasi Investasi

Sejak divonis menderita kanker saluran kandung empedu, bos Gudang Baru yang juga ketua Dewan Komisaris Rumah Sakit Wava Husada tersebut harus rutin menjalani pengobatan ke Singapura, setidaknya 2–3 minggu sekali.

BACA JUGA: Habib Rizieq Dijemput setelah 11 Agustus, Dana Sudah Siap

”Namun yang terakhir ini tampaknya kurang berhasil, selama satu bulan dia dirawat di Singapura dan mendapat perawatan intensif karena kondisi fisiknya terus menurun,” ungkap Manajer Penunjang Medis dan Non Medis PT Abna Samanhudisautika Husada yang juga juru bicara keluarga dr Muhammad Harun Rosyid.

Menurut dia, selama hidup almarhum dikenang sebagai orang yang lemah lembut, dermawan, serta rendah hati.

Hal itu dibuktikan dari kepemimpinannya di perusahaan, baik di Pabrik Rokok Gudang Baru maupun di Rumah Sakit Wava Husada.

”Di mata karyawan, beliau lebih dikenal sebagai pembina dibanding sebagai bos, saking telatennya beliau dalam mengayomi karyawan,” tuturnya.

Selain itu, sebagai pimpinan dia juga dikenal sangat tegas serta memiliki komitmen. Meskipun bukan keluarga asli, tapi Harun mengatakan sangat mengenal almarhum. Sebab hubungannya dengan almarhum sangat dekat sejak dia duduk di bangku kuliah.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Mengaku Semakin Pusing

”Jadi, saya sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh almarhum. Begitu pun sebaliknya, saya juga menganggap dia sebagai kakak saya sendiri,” tuturnya.

Dia mengaku banyak menyisakan kesan-kesan yang sulit dia lupakan, terutama berkaitan dengan wasiatnya pada Rumah Sakit Wava Husada. ”Saya minta jaga kualitas pelayanan rumah sakit ini,” katanya menirukan ucapan almarhum. (imron/RM)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler