jpnn.com, BEKASI - Jamaah Umroh Travel PT Solusi Balad Lumampah (SBL) mendatangi Kantor Cabang Kota Bekasi untuk mencari informasi kepastian nasib mereka.
Kantor Cabang PT SBL Kota Bekasi terletak di Ruko Bekasi Town Square (BTS) Blok G-29 Jalan Cut Mutia, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Ruko bertingkat tiga itu sudah ramai dengam belasan orang setelah Bos PT SBL diciduk Polda Jawa Barat.
BACA JUGA: Kemenag Bidik 2 Penyelenggara Umrah Pembuat Resah Jemaah
Salah satu Jamaah Umroh, Senipur (59) mengaku kaget setelah mendapat kabar bahwa PT SBL merupakan travel umroh abal-abal. Dia sangat sedih karena keinginannya untuk berangkat umroh harus tertunda.
“Kaget bukan main saya, ibarat anak kecil saya nangis tersedu-sedu karena saya ingin benar-benar bisa berangkat (umroh),” katanya kepada GoBekasi.
BACA JUGA: Anniesa Hasibuan, Bos First Travel yang Pernah Menggebrak NY Fashion Week
Senipur menjelaskan, dirinya telah melunasi sekitar Rp 56 Juta untuk dua orang dengan cara diangsur.
“Sudah saya percepat bayarnya, harusnya saya bulan Juni lunasnya, karena ingin cepat-cepat, awal bulan ini saya sudah lunas,” terang dia.
BACA JUGA: Telantar di Jakarta, Jemaah Umroh Pilih Pulang Kampung
Senipur berharap mendapatkan kepastian dari pihak PT SBL untuk keberangkatan umroh. Dia hanya berharap segera diberangkatkan umroh.
“Saya harap jadi berangkat umroh, karena saya ingin cepat-cepat umroh, sudah tua juga saya. Kalau tidak bisa umroh ya mau gak mau saya minta uangnya kembali," harapnya.
Sementara, Riski (36) mengantarkan kedua orangtuanya yang ikut umroh bersama travel PT SBL. Kedatangannya juga ingin mencari kepastian dan meminta pertanggungjawaban pihak travel.
Riski ingin meminta uang yang sudah lunas sebesar Rp 36 Juta kembali karena sudah terlalu kecewa dijanjikan.
"Orang tua saya awal dijanjikan tanggal 27 Desember kemarin, lalu batal berangkat terus dia bilang tanggal 7 Januari ini, namun dibatalkan juga dan dijanjikan lagi nanti tanggal 19 Februari," jelasnya.(kub/gob)
Redaktur & Reporter : Yessy