Bosan Naik Angkot, Pelajar SMP Nekat Curi Motor

Minta ke Orang Tua tak Dikasih, Kepengin Naik Motor Seperti Temannya

Minggu, 18 Agustus 2013 – 15:19 WIB

jpnn.com - TARAKAN - Rasa iba akan muncul ketika melihat seorang remaja berusia 13 tahun berinisial CG alias Ir ini. Di hadapan polisi, Jumat (16/8) kemarin, pelajar SMP tersebut terus menangis.

Setelah dicari hampir sebulan terakhir, karena dilaporkan sebagai pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) akhirnya CG berhasil ditangkap Unit Buru Sergap Satreskrim Polres Tarakan, di seputaran Kampung Bugis, Kelurahan Karang Anyar, Sabtu (17/8) siang.

BACA JUGA: Selama Ramadan, 29 Budak Narkoba Ditangkap


Sebelumnya Jumat (12/7), bulan lalu, CG dilaporkan karena mengambil motor Honda Beat warna biru bernomor polisi KT 4119 FT di bilangan Jalan Flamboyan RT 27 Kelurahan Karang Anyar.

Kepada Kaltara Pos, CG mengaku terpaksa mengambil motor tersebut, demi untuk digunakannya ke sekolah. "Saya biasanya ke sekolah naik taksi (angkot) carteran. Penuh terus sempit. Saya mau bawa motor sendiri juga kayak teman-teman lain," katanya membela diri.

BACA JUGA: Gadis Belia jadi Korban Pelecehan Seksual Wartawan Gadungan

Siswa yang sedang duduk di bangku SMP swasta kelas  2 ini mengaku lagi sudah sering meminta kepada orang tua untuk dibelikan motor, namun permintaan itu tidak pernah terpenuhi.

Maklum saja, ayahnya bekerja sebagai tukang ukur meteran air. Sedangkan ibunya sebagai pembantu rumah tangga. "Saya anak keempat dari lima bersaudara. Saya sudah pernah minta sama kedua orang tua, cuma mereka bilang sabar aja, tunggu kelas 2 SMA baru boleh," keluhnya.

BACA JUGA: Stres, Terjun dari Lantai 13

Namun karena CG tidak bisa lagi membendung hasratnya untuk memiliki motor seperti teman-teman yang lain, akhirnya tanpa  pikir panjang CG langsung mengembat  Beat biru yang berada di halaman rumah seseorang bernama Rs.

CG pun lanjut menceritakan kronologi kejadian saat dia mengambil motor di rumah Rs. Saat itu hari masih gelap. Karena CG baru saja selesai sahur. CG yang tinggal di jalan Anggrek RT 16 ini berniat jalan-jalan subuh. Saat itu dia bersama temannya yakni ST.

Mereka pun akhirnya jalan-jalan subuh sampai ke Karang Anyar.

Ketika hendak kembali ke rumah, mata CG terpana melihat jejeran motor yang terparkir bebas di halamannya. "Ada sekitar 5 motor. Tapi karena saya kepengen motor Beat, saya ambil lah Beat itu terus saya dorong berdua teman saya itu," aku CG yang berusaha jujur.

Menurut CG rekannya ST ternyata sudah menasehatinya. Namun CG bersikeras untuk tetap mengambil demi untuk kepuasan hatinya itu. Hingga akhirnya, motor tersebut didorong hingga sampai ke rumahnya.

Kedua orang tuanya pun sempat aneh melihat kemunculan motor tersebut. "Orang tua saya nanya, saya  bilang itu punya teman saya. Kadang ditanyai lagi kapan teman saya pulang saya bilang habis lebaran," tutur remaja yang tidak bisa berhenti menangis karena takut dipenjara ini.

Karena perilakunya ini, polisi sempat memberi nasehat agar CG sadar akan perbuatannya. CG semakin takut. "Saya sebenarnya terpaksa juga pak. Tolong jangan penjara saya pak. Kalau orang tua saya tahu ini bisa diusir saya ini," kata CG menangis sejadi-jadinya.

Di tempat sama, Wl yang merupakan pemilik motor kemarin mendatangi Polres Tarakan untuk dimintai keterangan. Saat kejadian, motor memang tidak berada di tangan Wl karena diinventariskan kepada Rs. "Sempat orang saya ketemu dia (CG,red) di Kampung Empat. Tapi pas dikejar nggak dapat. Eh akhirnya ketangkap juga," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap kasus ini. Mengingat pelaku masih di bawah umur belum diketahui apakah akan dilakukan penahanan atau tidak. (*/nn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penodong Tewas Tertabrak Mobil Korban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler