jpnn.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut santri merupakan pilar utama dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
Menurut Boy, santri, ulama dan pesantren telah memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA: 13 Tokoh Muslim dan Pesantren Inspiratif Raih Penghargaan Santri Of The Year 2022
"Santri, ulama dan pesantren telah memberikan sumbangsih besar, tidak hanya mengisi kemerdekaan, tetapi juga dalam perebutan kemerdekaan bangsa," ujar Boy dalam keterangannya diterima Jumat (28/10).
Karena itu, BNPT banyak membangun kerja sama dengan pesantren untuk membawa Indonesia makin baik ke depan.
BACA JUGA: Ratusan Santri di NTT Dukung Ganjar jadi Presiden 2024
BNPT baru-baru ini bekerja sama dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) menggelar seminar nasional Kebangsaan bertema 'Moderasi Beragama: Deradikalisme sebagai Antitesis Radikalisme dan Terorisme di Hotel Golden Tulip Pontianak, Kalimantan Barat.
BNPT bersama Pondok Pesantren Al-Falah Ploso sebelumnya juga menyelenggarakan Halaqoh Kebangsaan dan Rakerwil Ittihadul Mutakhorrijin Al-Falah Ploso, di Bandungan, 16-17 Oktober 2022.
BACA JUGA: Perempuan Bercadar Penodong Paspampres Anggota HTI, BNPT Sebut Ada Trend Baru
Kemudian pada Hari Santri Nasional (HSN), BNPT bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Tebuireng, Sabtu (22/10).
Sementara itu, Koordinator Nasional Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) Irfaan Sanoesi menilai langkah BNPT membangun kerja sama dengan kalangan pesantren, sangat tepat.
"Hal yang dibutuhkan saat ini adalah menumbuh-suburkan ajaran Islam yang ramah sekaligus meneguhkan posisi Islam dan negara sebagai way of life dan agen penyebar ideologi yang paling tepat adalah masyarakat pesantren," ucapnya.
Irfaan menilai kalangan pondok pesantren bisa menjadi aktor deradikalisasi dan duta penyebar pesan Islam rahmatan lil'alamin.
"Pesantren konsisten menjadi kawah candradimuka Islam rahmatan bagi bangsa Indonesia."
"Hal itu dibuktikan oleh ulama, santri dan alumni yang banyak berkhidmat menjaga ajaran-ajaran moderat di tengah masyarakat," katanya.
Irfaan lantas mengajak semua pihak mengantisipasi meningkatnya aksi terorisme jelang tahun politik.
"Pemerintah memberikan warning bahwa tiap gelaran pemilu aksi terorisme akan meningkat. Hal ini harus diantisipasi bersama demi menjaga keamanan nasional," kata Irfaan.
Dia mencontohkan munculnya aksi seorang perempuan bercadar baru-baru ini yang berupaya menerobos Istana Kepresidenan.
"Perempuan pembawa pistol yang nekat menerobos gerbang Istana Merdeka seolah harus menjadi wake-up call bagi semua, bahwa aksi terorisme dapat mengancam kapan dan di mana saja," kata Irfaan. (gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir Kucurkan Beasiswa di Ponpes Darul Ulum Jombang: Agar Santri Berprestasi Tinggi
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang