JAKARTA - Masyarakat kelas menengah atas sering dianggap apatis atau cuek dengan Pilkada DKI 2012. Angka golput yang tinggi di setiap penyelenggaraan pemilihan umum dinilai berasal dari para kaum menengah atas.
Hal ini mungkin dapat terlihat di tempat pemungutan suara (TPS) 01 Kelurahan Gondangdia, Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (11/7). TPS yang sebagian besar pemilihnya adalah warga kawasan elit Menteng ini hanya didatangi 65 persen pemilih dari nama yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap.
Dari 326 pemilih di DPT, hanya 210 orang yang menggunakan hak pilihnya. "210 dari 326 daftar pemilih. Selain itu ada yang dari TPS lain 8 orang," ujar anggota kelompok panitia pemungutan suara(KPPS)TPS 01, Kusumo kepada wartawan usai menutup pemungutan suara di TPS 001.
Namun ternyata ada juga orang kaya yang antusias untuk memilih. Abraham, seorang pemilih di TPS 001 mengaku niat datang dari rumahnya di Bintaro hanya untuk menyoblos. "Saya tinggal di Bintaro, tapi karena terdaftar di rumah ibu saya di sini (Menteng), jadi harus datang kesini," kata Abraham.
Pria berusia 34 tahun yang menekuni usaha impor spare part otomotif itu datang ke TPS 001 bersama istrinya yang sedang hamil dan seorang anaknya.vAbraham mengungkapkan, dirinya antusias dengan Pilkada DKI 2012. Apalagi, teman-temannya ramai-ramai ikut menyoblos. Sehinggga bapak beranak satu itu semakin antusias untuk memberikan suaranya.
"Justru saya lihat di BBM itu profil temen-temen, foto di BBM semua ganti ke pilkada. Tadinya kita nggak tertarik, jadi penasaran juga," ungkap Abraham.
Menurut Abraham, hasil pilkada DKI 2012 tidak akan terlalu berpengaruh terhadap nasib pengusaha. Namun ia tetap berharap ada perubahan yang dibuat oleh gubernur DKI Jakarta yang baru. Ia juga yakin pasangan calon gubernur yang dipilihnya bisa diandalkan.
"Jujur saja kita nggak ada dampak secara langsung buat kita orang corporate. Tapi ya, saya harap ada perubahan. Yang saya pilih saya lihat bisa diandalin lah, bisa dipercaya," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Wanita Kesurupan di Gedung DPR
Redaktur : Tim Redaksi