jpnn.com, SURABAYA - Dewa United Surabaya menatap gelaran IBL 2022 dengan serius usai mendatangkan Kaleb Ramot Gemilang untuk mengarungi kompetisi tahun depan.
Pemain yang pernah menjadi Most Valuable Player (MVP) IBL 2019 itu direkrut Dewa United guna menambah kedalaman skuad asuhan Andika Saputra.
BACA JUGA: Deretan Pelatih Klub IBL yang Saling Sikut di PON XX Papua
Pebasket yang sempat istirahat satu tahun itu mengaku senang bisa kembali bermain basket dengan memperkuat Dewa United Surabaya.
Mantan penggawa Stapac Jakarta itu bertekad memberikan dampak positif bagi tim barunya tersebut.
BACA JUGA: Tim Basket Banten Pulang dari PON Papua dengan Kepala Tegak
"Saya sangat excited bisa comeback, semoga bisa memberikan dampak positif untuk tim. Saya ingin membagikan pengalaman dan energi positif ini agar bisa membawa tim meraih prestasi lebih baik musim depan," ungkap Kaleb dalam rilis yang diterima jpnn.com.
Bersama Dewa United Surabaya, Kaleb yang sudah kenyang pengalaman baik level klub maupun timnas akan menjadi sosok pemimpin klub yang dimiliki Michael Oliver Wellerz tersebut.
BACA JUGA: Kejutan! Juara Bertahan Cabor Basket Putri Angkat Koper dari PON XX Papua
"Peran saya sudah cukup senior, sudah cukup punya pengalaman. Tujuan saya saat ini bukan untuk gelar individu lagi, tujuan saya jelas ingin bisa membantu tim. Baik dari segi poin, serta pengalaman bertanding. Diharapkan saya bisa bekerja sama dengan baik di tim ini," tegasnya.
Kaleb merupakan pemain yang memiliki tingkat efektifitas sangat baik saat masih membela Stapac Jakarta.
Bersama skuad asuhan Giedrius Zibenas, Kaleb sanggup meraih juara IBL 2019 dan mendapat gelar MVP di musim itu. Pebasket 30 tahun tersebut mencatat statistik mengesankan, yakni 12,7 poin, 4,4 rebound, dan 1,4 asisst per gim.
Kaleb menjadi rekrutan kelima Dewa United setelah sebelumnya memboyong Lucky Abdi, Kristian Liem, Herman Wewe dan Vincent Sanjaya.
Kehadiran Kaleb ke Dewa United jadi ajang reuni dirinya bersama Jammar Johnson dan Herman Wewe yang pernah satu tim saat membela CLS Surabaya pada 2016 lalu. (mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal