jpnn.com, JAKARTA - Sektor pembiayaan perumahan tampaknya akan semakin terdongkrak usai ditandatanginya Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Berdasarkan PP tersebut, Badan Pengelola (BP) Tapera akan segera beroperasi menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang untuk pembiayaan perumahan serta memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau.
BACA JUGA: Seperti ini Skenario BTN untuk Menyambut The New Normal
Melalui program ini, pemerintah menargetkan masyarakat yang terkendala keterbatasan dana bisa memiliki rumah.
Direktur Pusat Studi Properti Indonesia Panangian Simanungkalit mengatakan langkah pemerintah membentuk BP Tapera bakal ikut menopang sendi-sendi perekenomian karena akan mendongkrak pembiayaan perumahan.
BACA JUGA: Banyak Tabung Gas 3 Kg di Dapur Raffi Ahmad dan Nagita, Netizen Nyinyir Begini
“Nantinya para peserta program Tapera juga bisa mengajukan pembiayaan perumahan lewat perbankan yang mengelola dana program ini, sehingga cepat atau lambat (BP Tapera) pasti bisa mendongkrak pembiayaan perumahan,” ujar Panangian, Rabu (3/6).
Panangian menilai besaran iuran Tapera dari potongan gaji pekerja pun masih masuk akal. Pasalnya, para pekerja bakal menerima manfaat yang lebih besar yakni memiliki rumah.
BACA JUGA: Simak! Cara Dapat Keringanan Tagihan Listrik Bagi Pelanggan Rumah Tangga 450 VA & 900 VA Subsidi
"Kita harus belajar dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia (memberikan hunian bagi masyarakatnya), karena ini membangun keseimbangan sebenarnya, membangun masyarakat yang adil. Inikan untuk mensejajarkan Indonesia dengan berbagai negara," papar dia.
Panangian melanjutkan untuk mengelola dana yang dikumpulkan dari peserta, tentu BP Tapera akan menggandeng perbankan Tanah Air. Seluruh perbankan tersebut, lanjutnya, memiliki potensi untuk mengelola dana Tapera.
Namun, dalam hal ini digadang-gadang PT Bank Tabungan Negara (BTN) akan mengelola dana tersebut dengan porsi yang paling besar, lantaran perseroam merupakan Bank BUMN yang memang fokus bisnisnya dalam pembiayaan perumahan.
"BTN keunggulannya memang memanufaktur, mem-package, dia sudah terbiasa puluhan tahun mem-package KPR untuk menengah ke bawah. BTN menang pengalaman," jelasnya.
Pasca diumumkannya penyelenggaraan Tapera sesuai dengan PP No. 25 Tahun 2020, harga saham bank BTN (BBTN) pun sempat terbang tinggi atau naik hingga 21,05 persen ke level harga Rp920 per saham pada perdagangan Selasa (2/6).
Bahkan saham BTN juga sempat terbang ke level tertingginya yakni Rp940 per saham atau kenaikan sebesar 23,68 persen mendekati batasan harga Auto Reject Atas (ARA) 25 persen.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy