jpnn.com, JAKARTA - Kepala BP2MI Benny Ramdhani menargetkan jumlah PMI yang diberangkatkan dalam program G to G bisa menembus angka 16 ribu orang.
Benny lantas membandingkan dengan pimpinan BP2MI sebelumnya yang hanya bisa memberangkatkan sebanyak 7.000 PMI dalam setiap tahunnya ke negara penempatan
BACA JUGA: Tebar Kebaikan, Avian Brands Peduli Mengecat Ulang 9 Gedung PMI
Namun, semenjak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya untuk memimpin BP2MI tiga tahun lalu. BP2MI pada 2022 berhasil menempatkan 12 ribu PMI dalam program G to G.
"Itu rekor," ujar Benny kepada wartawan di Hotel Peninsula, Jakarta, Senin (15/5).
BACA JUGA: BP2MI Berangkatkan 300 PMI ke Korsel, Benny Rhamdani: Mereka Pahlawan Devisa, Harus Dilindungi
Adapun hari ini sebanyak 370 Pekerja Migran Indonesia (PMI) berangkat ke Korea Selatan (Korsel) melalui program G to G.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hati Nurani (Hanura) itu mengatakan Korea Selatan menjadi idol dalam penempatan PMI.
Sebab, proses penempatan G to G kita lakukan dengan cara-cara glorifikasi dan juga cara-cara yang memberikan rasa hormat kepada PMI.
Di samping itu, PMI yang diberangkatkan ke negara penempatan sudah dibekali dengan berbagai pengarahan sehingga bisa bersaing dengan PMI negara-negara lain.
"Kami ingin merubah wajah, bagaimana wajah mereka yang menguatkan mereka percaya diri bahwa sesungguhnya PMI adalah dignity dan harga diri negara. Baik buruh indonesia itu kan di lihat oleh bangsa lain saat PMI yang berada di negara-negara lain, sehingga mereka harus kita persiapkan secra SDM, mereka menjadi orang kompeten," terangnya.
Benny berpesan agar PMI menjaga attitude dan berlaku sebagai orang timur Indonesia, menghormati hukum dan aturan di negara setempat, kemudian menghormati budaya setempat, disiplin dalam bekerja.
"Nah ini yang kami ingin tampilkan menjadi PMI yang benar-benar harus menjadi duta negara dan bangsa," pungkas Benny.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul