jpnn.com - JEMBER - Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember bersama sejumlah aparat dan masyarakat berjibaku melakukan evakuasi.
Warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu sore (22/12).
BACA JUGA: Seorang Anggota KKB Ditembak Mati, Iptu Tomi Tergelincir dan Hanyut
Hujan deras yang mengguyur sejak pagi hingga sore menyebabkan debit air di Sungai Mayang, Bedadung, dan Sanen meningkat.
Akibatnya, banjir di sejumlah desa di Kecamatan Tempurejo, yakni Desa Sanenrejo, Wonoasri, Curahnongko, dan Curahtakir.
"Kami sudah menyiapkan posko pengungsian untuk warga yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian hampir 1 meter," ujar penanggung jawab bencana Puskesmas Curahnongko Ika Retna di Posko Pengungsian Balai Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo.
BACA JUGA: Gerak Cepat, Kemensos Salurkan Bantuan Korban Banjir Makassar
Menurut dia, petugas mengalami kendala saat melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir karena jumlah perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi korban banjir sangat terbatas.
"Masih banyak lansia, anak-anak, dan ibu-ibu yang butuh dievakuasi karena banjir yang menerjang rumah mereka cukup deras. Bahkan kabarnya ada lansia yang kedinginan dan butuh bantuan untuk segera dievakuasi," katanya.
BACA JUGA: Kritikus Seni Ungkap Lukisan Yos Suprapto Sempat Dilihat Kurator dan Tak Dipermasalahkan
Dia mengatakan para pengungsi membutuhkan baju ganti, pampers, selimut, dan makanan siap saji karena sebagian besar warga yang mengungsi tidak membawa apa-apa, bahkan ada pengungsi yang menderita stroke.
Sementara itu Ketua Baret Rescue Jember David Handoko Seto mengatakan saat ini tim gabungan sedang melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terdampak banjir cukup tinggi.
"Kami juga membawa perahu karet bermotor untuk membantu BPBD Jember dalam mengevakuasi korban banjir karena ada beberapa lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh perahu karet biasa," ucapnya.
Dia berharap pemerintah daerah cepat bertindak agar masyarakat bisa mendapatkan bantuan segera, termasuk bagi korban banjir yang belum dapat dievakuasi karena derasnya aliran banjir yang menerjang.
Berdasarkan data di posko pengungsian, jumlah warga yang terdampak banjir di Desa Curahtakir sebanyak 236 KK, kemudian di Desa Sanenrejo sebanyak 244 KK, 60 lansia, 50 balita, 10 ibu hamil, dan dua orang difabel. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ASDP Beri Kejutan Manis Bagi Para Ibu di atas KMP Sebuku
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang