jpnn.com, PANDEGLANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Banten meminta masyarakat tetap waspada bencana banjir susulan sehubungan curah hujan yang cenderung meningkat.
Banjir melanda permukiman warga pesisir pantai Kecamatan Labuan, Carits, dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
BACA JUGA: Polisi: 22 Ruko dan Perkantoran Dibakar Massa
"Kami mengingatkan warga tetap waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pandeglang Lilis Sulistiyati, Sabtu.
Dia mengatakan penyebab banjir karena curah hujan di daerah itu cenderung meningkat, sehingga sejumlah sungai meluap.
BACA JUGA: Banjir Diprediksi Bertahan Hingga Beberapa Hari, Pemerintah Belum Tentukan Status
Bahkan, banjir di wilayah Pantai Barat Provinsi Banten dilanda hujan sejak Sabtu dini hari.
Sebagian besar warga korban banjir sudah kembali ke rumah masing-masing, karena air sudah surut.
BACA JUGA: Kata GP Ansor soal Vonis Bebas Polisi Terdakwa Penembak Laskar FPI
"Bencana banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Pandeglang yang terdampak banjir untuk data sementara wilayah Kecamatan Labuan antara lain Desa Banyu Biru tercatat 80 kepala keluarga (KK) dan 320 jiwa.
Desa Teluk tercatat 625 KK, 2.500 jiwa, 800 rumah, dan Desa Kalanganyar 500 KK, 200 jiwa.
Wilayah Kecamatan Carita, antara lain Desa Sukajadi sebanyak 103 KK, 409 jiwa, dan 141 rumah, dan Desa Suka Negara 58 KK serta 232 jiwa.
Sedangkan, Kecamatan Panimbang hanya ruas jalan yang tergenang banjir.
"Kami saat ini menampung kurang lebih 250 orang masih dalam pengungsian," katanya.
Warga Desa Banyu Biru, Pandeglang, Rohman mengatakan bahwa saat ini dirinya bersama keluarga kembali mengisi rumah setelah diterjang banjir setinggi 70 sentimeter.
Dia membersihkan rumah miliknya itu yang tergenang banjir dan terdapat tumpukan sampah berserakan juga lumpur.
"Kami bergotong royong bersama warga untuk membersihkan rumah dan lingkungan akibat dampak banjir itu," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti