jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman memaparkan capaian beserta pengelolaan dana perusahaan selama periode 2022.
Eddy menjelaskan dan kelola BPDPKS, salah satunya dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan.
BACA JUGA: BPDPKS Angkat Suara Soal Utang Rp 300 Miliar Terkait Subsidi Minyak Goreng
"Kami punya misi pengembangan penelitian sawit mulai hulu sampai hilir," kata Eddy saat jumpa pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/12).
Eddy menjelaskan BPDPKS telah mendanai 279 riset sejak 2015 hingga 2022. BPDPKS bekerja sama dengan 78 lembaga riset dan melibatkan 950 peneliti.
BACA JUGA: BPDPKS dan Aspekpir Berkolaborasi Kembangkan UMKM Bikopra di Riau
Sejak 2015, dana yang telah disalurkan untuk pengembangan riset mencapai Rp 501,2 miliar.
Di sisi lain, pada 2022, alokasi dana BPDPKS yang disalurkan guna membiayai pengembangan riset berkisar Rp 111,9 miliar.
"Sawit bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pangan, kimia, dan energi," tuturnya.
Hingga kini, BPDPKS telah mempublikasikan 242 hasil riset. Adapun 50 di antaranya telah dipatenkan.
Eddy mengatakan pihaknya akan mempprioritaskan riset yang dapat dikomersilkan.
Dia berharap riset yang dibiayai oleh perusahaannya itu bukan hanya sekadar dokumen semata.
"Dapat dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah," tuturnya.
Berdasar data kinerja penghimpunan dana BPDPKS 2022, pungutan ekspor sawit diperkirakan mencapai Rp 34,5 triliun. Sementara itu, kinerja imbal hasil dana kelola pada 2022 sebesar Rp 800 miliar. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah