BPIP Apresiasi Perubahan Mentalitas Anggota Polri

Senin, 01 November 2021 – 09:17 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengapresiasi intruksi Kepala Kepolisian Republik Indoenisa Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang perubahan mentalitas anggota Polri dari pimpinan sampai bawahan.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengatakan instruksi tersebut wajib dan patut dilaksanakan oleh seluruh anggota Polri terutama pimpinan baik dari tingkat sektor sampai markas besar Polri.

BACA JUGA: Kapolda Jatim Ajak Peraih Emas PON Papua ini Menjadi Anggota Polri, Top

Menurut Romo Benny, intruksi tersebut merupakan “warning” upaya untuk menunjukkan kembali martabat polisi sebagai pelayan publik yang humanis, pengayom masyarakat, pelindung masyarakat dan penjaga konstitusi.

“Instruksi Kapolri itu sebenarnya ingin menunjukkan kembali martabat polisi sebagai pelayanan publik, pengayom masyarakat dan melarang main kekerasan, baik kekerasan seksual atau kekerasan fisik, merekaya kasus dan lainnya,” ujar Romo Benny saat menjadi narasumber di media Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN), Minggu (31/10/2021).

BACA JUGA: Polri Mendulang Kritik, IPW Duga Ada yang Ingin Goyang Tahta Jenderal Listyo

Dia juga mengingatkan di era digital dan perekembangan teknologi saat ini polisi harus memiliki kemampuan dan pengetahuan digital untuk mengcounter berita-berita negatif dengan kematangan emosional.

Sebab, menurutnya dengan era serba cepat ini persoalan kecil akan menjadi besar jika tidak diatasi dengan kamampuan kecerdasa spiritual, intelektual dan emosional.

BACA JUGA: Pesan Laksamana Yudo Saat Upacara Wisuda Purna Bakti TNI AL

“Polisi ke depan adalah Polisi yang memiliki kemapuan kecerdasan spritual, intelektual dan kemampuan kematangan emosional dengan budaya dialog bukan yang memiliki arogansi mengguanakan kekerasan,” kata Romo Benny.

Dia juga mengakui saat ini anggota polisi banyak yang memiliki gelar yang cukup tinggi seperti doktor sampai dengan profesor. Meskipun demikian dia berharap anggota Polri tetap memilki kedisiplinan dengan menjaga martabat Polri.

“Jangan selalu memanfaatkan jabatan dan kekuasan yang justru digunakan untuk menakut-nakuti, mengancam, pemerasan itu sebenarnya yang menghancurkan martabat kepolisian,” ujarnya.

Alumni Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teoligi (STFT) Widya Sasana Malang itu juga mengatakan situasi ini pernah terjadi sehingga hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian, meskipun demikian perubahan secara continue terus dilakukan dengan pembinaan dan masyarakat mulai kembali percaya kepada polisi.

“Ya, kita berharap dengan adanya perubahan mentalitas yang ditekankan oleh Kapolri beberapa hari lalu ini tidak ada lagi anggota Polri yang menyimang dari filosofi bhayangkara,” kata Romo Benny.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler