BPIP Dorong Generasi Milenial Berpegang Teguh pada Nilai Pancasila

Rabu, 16 Maret 2022 – 11:14 WIB
BPIP menggelar seminar nasional bertema Pancasila sebagai Perisai Intoleransi dan Ekstremisme di Arus Globalisasi dan Revolisi Industri 4.0. Foto: Humas BPIP

jpnn.com, JAWA TIMUR - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan seminar nasional di Jawa Timur, Selasa (15/3).

Seminar betema Pancasila sebagai Perisai Intoleransi dan Ekstremisme di Arus Globalisasi dan Revolisi Industri 4.0 itu menekankan generasi milenial untuk berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.

BACA JUGA: BPIP Minta Purna Paskibraka Duta Pancasila Mengejawantahkan Nilai Pancasila

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonisus Benny Susetyo mengatakan, era globalisasi adalah penjajahan baru melalui budaya, kultur, dan teknologi, seperti gadget.

"Generasi milenial ini harus menjadi perisai Pancasila, memiliki daya kritis, budaya literasi sehingga tidak tergerus zaman,'' ujarnya.

BACA JUGA: BPIP Perkenalkan Video Salam Pancasila sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

Dia mengajak mahasiswa, civitas academica, pemerintah, dan masyarakat di Surabaya untuk tidak dimainkan oleh persepsi, tidak mudah terbujuk oleh hal yang besar yang menyesatkan seperti, intoleransi dan ekstremisme.

"Maka, Pancasila harus jadi dasar kehidupan berperilaku bagi bangsa Indonesia,'' terangnya.

BACA JUGA: BPIP: Pers Berperan Membawa Perdamaian Bagi Kemajuan Bangsa

Dia berharap generasi muda harus memiliki kerangka berpikir yang berlandaskan pada Pancasila. 

Sebab, Pancasila adalah ideologi dinamis yang menyesuaikan terhadap perkembangan zaman.

"Semua harus mulai membangun kesadaran bahwa Pancasila merupakan living ideology dan working ideology,'' tegasnya.

Deputi Bidang Hukum, Advokasi, dan Pengawasan Regulasi BPIP K.A. Tajuddin, S.H., M.H mengatakan, generasi milenial sangat penting pada masa kini dan masa akan datang.

Dia menegaskan Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila karena keberagaman di Indonesia bisa disatukan.

''Bisa bayangkan jika tidak ada Pancasila, negara kita bisa bubar karena antarsuku atau agama mengedepankan suku dan agamanya masing-masing,'' ujarnya.

Dia berharap suku, agama, dan lainnya diperlakukan sama. Tidak ada yang diistimewakan, terutama oleh pemerintah.

Dia meyakini, ideologi Pancasila dipastikan bisa menangkal intoleransi dan ekstremisme, apalagi di era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0.

"Kalau tidak ada ketahanan Ideologi Pancasila, di era ini sangat berpengaruh pada perilaku bangsa Indonesia, terutama generasi milenial,'' paparnya.

Dia mengajak seluruh elemen masyarakat terutama generasi milenial, untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur bangsa sehingga menjadi perisai intoleransi dan ekstremisme.

"Kami harus hidupkan kembali di seluruh komponen masyarakat. Ini ikhtiar kami bersama untuk membangkitkan nilai-nilai Pancasila,'' ucapnya.

Dia berharap generasi milenial tidak menganggap Pancasila ketinggalan zaman karena universal.

"Pancasila itu tidak jadul, justru tokoh tokoh dunia dan negara-negara bangga dengan Pancasila,'' tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unair Prof. Dr. Muhammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA. mengapresiasi kegiatan tersebut.

Dia mengajak Pancasila tidak hanya dijadikan dasar, tetapi juga harus menjadi pembangunan di Indonesia, baik sumber daya manusia, sosial, politik, ekonomi, maupun infrastruktur.

''Pancasila kalau menjadi tujuan bersama dalam pembangunan, tujuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan terwujud,'' paparnya.

Dia juga berharap Pancasila tidak hanya murni dan konsekuen, tetapi juga harus komprehensif.

"Ini menjadi PR kita semua karena masih ada oknum-oknum yang mempreteli lantaran fokus pada sebagian butir saja", ungkapnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler