BPIP Dorong Internalisasi Pancasila Lewat Kebijakan Publik

Jumat, 03 Juni 2022 – 16:46 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo bersama peserta Workshop bertema Pendidikan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung di Hotel Ciputra, Jakarta, Jumat (3/6). Foto: Humas BPIP

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mendorong internalisasi nilai-nilai Pancasila lewat kebijakan publik dan peraturan perundang-undangan.

Romo Benny menyampaikan hal itu saat berbicara pada acara Workshop dengan tema Pendidikan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandar Lampung di Hotel Ciputra, Jakarta, Jumat  (3/6).

BACA JUGA: Nono Sampono: Jangan Pernah Melupakan Pancasila

“Indonesia sebagai negara yang majemuk harus bersyukur punya Pancasila,” ujar Benny.

Benny, sapaan akrabnya, mengutip pernyataan Soekarno mengenai Indonesia. “Negara Indonesia bukan milik satu golongan, tetapi milik bangsa Indonesia. Itulah Indonesia, bukan milik satu golongan, agama, suku bangsa, tetapi milik Sabang sampai Merauke. Itulah nation-state."

BACA JUGA: BPIP Dorong Pembumian Pancasila Melalui Pendidikan

Menurut Benny, Soekarno membangun negara yang didirikan atas semua lapisan masyarakat.

Kepada para anggota dewan yang merupakan peserta workshop, pakar komunikasi politik tersebut behrarap kebijakan publik yang dibuat legislatif dapat menjadi tool untuk internalisasi Pancasila.

BACA JUGA: Soroti Pembangunan Peradaban Bangsa, Begini Arti Pancasila bagi LDII

“Anggota dewan sebagai pemegang kuasa atas pembuatan regulasi dapat membumikan Pancasila lewat kebijakan-kebijakan publik,” ujar Benny.

Benny mengatakan Pancasila sebagai dasar berpikir, bertindak, dan hidup. “Ini yang saya minta kepada para anggota dewan," katanya.

Dia menambahkan kebijakan public yang dibuat harus ada rasa Pancasila. Pancasila menjadi ideologi kerja. Rumusan harus dari nilai-nilai Pancasila," serunya.

Benny mengajak para peserta untuk menjadikan Pancasila sebagai living dan working ideology di Indonesia, lewat kemampuan dan kuasanya sebagai anggota dewan.

"Living artinya dihayati oleh masyarakat dan working artinya menjadi dasar etika, dasar pemikiran, dan rasa bangsa Indonesia. Lewat kekuatan yang anda miliki, anda semua bisa membuat Pancasila sebagai living dan working ideology bagi seluruh lapisan masyarakat," ujar Benny.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler