Sikapi Pembunuhan Empat Petani di Poso

BPIP: Melukai Rasa Kemanusiaan Setiap Umat Beragama

Sabtu, 15 Mei 2021 – 17:28 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susestyo menyoroti tragedi pembunuhan terhadap empat petani di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Keempat petani itu tewas dibunuh oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada Selasa (11/5/2021).

BACA JUGA: Penerus Dr Azahari Bergerak dari Poso, Surabaya, Solo, Lampung

“Pembunuhan terhadap empat petani di Poso melukai rasa kemanusian setiap umat beragama,” ujar Romo Benny di Jakarta, Sabtu (15/5).

Menurut Romo Benny, aksi teroris itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila karena menghancurkan martabat kemanusiaan.

BACA JUGA: Teroris di Poso Tinggal Delapan Orang

Dia berharap pemerintah segera memberikan jaminan kepada petani dan penduduk setempat sehingga dapat bekerja lagi di ladang mereka.

“Kami berharap aparat keamanan termasuk Densus 88 Antiteror segera menghentikan kekerasan dan membongkar jaringan terorisme di Poso,” kata Sekretaris Nasional Setara Institute itu.

BACA JUGA: Mujahidin Indonesia Timur Berulah, 2 Petani Disandera, Satu Orang Dibunuh

Romo Benny mengatakan dengan cara memotong jalur logistik dan memberikan perlindungan masyarakat

“Kita percaya dengan kemampuan Densus untuk memutus jaringan terorisme dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat Poso. Kita yakin negara tidak boleh kalah dengan terorisme,” ujar Romo Benny.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranato mengatakan pembunuh empat petani di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), diduga dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Qatar.

Dugaan ini berdasarkan laporan saksi yang melihat dan mengenali salah satu dari lima orang pelaku yakni Qatar alias Farel alias Anas.

Saksi mengenali pelaku dari selebaran yang berisi gambar para DPO teroris Poso yang disebar pihak kepolisian.

"Saksi kemudian melapor ke kepala desa, kepala desa kemudian langsung melapor ke polsek. Dan setelah itu, Satgas Madago Raya mendatangi tempat kejadian," jelas Didik kepada wartawan, Rabu (12/5/2021).

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, kata Didik, korban dibunuh menggunakan senjata tajam.

“Tak hanya membunuh para petani, pelaku juga merampok uang dan benda berharga lainnya milik para korban," kata Didik.

Didik menambahkan, dari hasil penyisiran di lokasi pertama ditemukan dua orang yang tewas mengenaskan. Kemudian tidak jauh dari dari temuan korban pertama, Satgas Madago Raya menemukan dua orang korban tewas lainnya. Sehingga total korban tewas berjumlah empat orang.

Didik menegaskan, pembunuhan sadis yang terjadi di lembah Napu itu merupakan bentuk teror yang dilakukan oleh kelompok MIT.

Kelompok MIT ini terbagi dua kelompok. Dalam peristiwa itu tidak terlihat Ali Kalora.

Satgas Madago Raya masih melakukan penyisiran dan pengejaran di wilayah Napu atau di sekitar lokasi kejadian.

Korban tewas diketahui bernama Paulus Papa, Lucas Lesse, Simon dan Marthen Solong.(fri/jpnn)

 

(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler