jpnn.com, SURABAYA - BPJS Kesehatan Jatim memiliki utang sebesar Rp 2,2 triliun dan diprediksi baru bisa dilunasi tahun depan.
Utang itu baru bisa dibayar setelah iuran BPJS Kesehatan naik mulai Januari 2020. Hal itu diakui Handaryo, Kepala BPJS Kesehatan Jatim.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Penyerang Novel Baswedan Tak Mirip Sketsa hingga Iuran BPJS Kesehatan
"Adanya keterlambatan pembayaran utang, BPJS Kesehatan Jatim pun baru bisa membayar denda sebanyak Rp 100 miliar. Kenaikan iuran peserta BPJS pada tahun depan bisa melunasi utang," kata Handaryo.
Tercatat, kenaikan iuran peserta BPJS mencapai 40 sampai 100 persen. Untuk peserta kelas 1 kenaikan iuran dari Rp 80 ribu menjadi Rp 160 ribu, sedangkan kelas dua dari Rp 51 ribu menjadi Rp 110 ribu rupiah.
BACA JUGA: Jelang Akhir Tahun Masyarakat Serbu Kantor BPJS Kesehatan
Namun yang jelas, akibat kenaikan iuran itu, peserta BPJS Kesehatan banyak yang mengajukan turun kelas.
Di BPJS Kesehatan Surabaya, setiap harinya terdapat 200 peserta yang mengajukan turun kelas.
Pengajuan turun kelas bisa dilakukan hingga 30 April mendatang.(end/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia