Hamdalah, Peserta JKN Kini Bisa Akses Layanan Radioterapi di RSPAU dr Suhardi Hardjolukito

Senin, 01 Mei 2023 – 17:48 WIB
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti (tengah) saat berbincang dengan Kepala RSPAU dr Suhardi Hardjolukito Marsekal Pertama (Marsma) TNI dr Mukti Arja Berlian di sela acara penandatanganan layanan radioterapi bagi peserta JKN, Senin (1/5). Foto: Dokumentasi Humas BPJS Kesehatan

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kabar baik untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

BPJS Kesehatan resmi bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara (RSPAU) dr Suhardi Hardjolukito membuka akses pelayanan radioterapi bagi peserta JKN.

BACA JUGA: Posko Mudik BPJS Kesehatan Tersedia di 5 Titik, Cek Lokasi dan Layanannya di Sini

Terbukanya akses tersebut, kini peserta JKN di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terasa lebih mudah untuk melakukan terapi radiasi guna menekan sel kanker dalam tubuh.

Tak hanya itu, jika masyarakat umum harus keluar uang lebih Rp 20 juta untuk sekali proses radioterapi, tetapi peserta JKN tanpa keluar biaya sepeser pun.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Bisa Akses Pelayanan di Masa Libur Lebaran, Catat Jadwalnya!

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan pelayanan radioterapi merupakan pelayanan canggih yang berbiaya besar.

Penambahan pelayanan radioterapi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan setiap tahunnya.

Perencanaan perluasan pelayanan radioterapi diprioritaskan pada wilayah yang belum tersedia atau terbatas aksesnya.

Dia juga menilai kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan radioterapi cukup tinggi.

"Kami melihat ini sebagai kebutuhan mendesak sehingga kami menjalin kerja sama lanjutan dengan RSPAU dr Suhardi Hardjolukito yang sekarang telah memiliki layanan radioterapi," kata Ghufron di acara penandatanganan kerja sama layanan radioterapi RSPAU dr Suhardi Hardjolukito, Senin (1/5).

Ghufron menegaskan BPJS Kesehatan juga siap memberikan penjaminan di tingkat rawat jalan maupun rawat inap.

Melihat angka kasus dan biaya selama rentang tahun 2020-2022, kanker menjadi penyakit katastropik terbanyak ketiga di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul dengan 6.349 kasus rawat inap dan 92.259 kasus rawat jalan.

Terbanyak pertama adalah penyakit jantung, kemudian stroke pada urutan kedua.

Ghufron menekankan upaya promotif preventif perlu ditingkatkan sebagai bentuk pencegahan dan deteksi dini kanker serta penyakit katastropik lain.

“Tidak hanya kuratif dengan memberikan penjaminan untuk pengobatan, BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan promotif preventif untuk mencegah dan mendeteksi dini penyakit katastropik termasuk kanker," ujarnya.

Bagi wanita, lanjut Ghufron, ada program IVA atau papsmear untuk mendeteksi kanker serviks yang dapat diperoleh di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) sesuai ketentuan.

"Ada pula skrining riwayat kesehatan pada aplikasi mobile JKN yang apabila hasilnya menunjukkan risiko tinggi, peserta bisa mendapatkan konsultasi di FKTP tempat peserta terdaftar,” terangnya.

Ghufron menegaskan BPJS Kesehatan senantiasa melakukan improvement pada setiap titik layanan sehingga masyarakat dapat merasakan kemudahan, kecepatan dan kepastian akses serta jaminan biaya pelayanan kesehatan yang diperlukan.

Sejalan dengan transformasi mutu layanan, tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Program JKN dengan membuka akses layanan kesehatan dan memastikan peserta JKN memperoleh layanan yang baik.

“Kini BPJS Kesehatan mengambil langkah strategis dengan melakukan transformasi mutu layanan agar seluruh peserta JKN bisa mendapatkan pelayanan yang mudah, cepat dan setara," ujar mantan Wakil Menteri Kesehatan itu.

Ghufron berharap dengan dilakukannya penandatanganan kerja sama ini menjadi komitmen bersama dalam mengimplementasikan Program JKN yang lebih berkualitas, sekaligus bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan bagi para pejuang kanker.

Sementara itu, Kepala RSPAU dr Suhardi Hardjolukito, Marsekal Pertama (Marsma) TNI dr Mukti Arja Berlian mengatakan pelayanan radioterapi yang dihadirkan sudah berjalan sejak beberapa minggu yang lalu.

Namun, melihat dinamika pertumbuhan peserta JKN di Daerah Istimewa Yogyakarta membuat RSPAU dr Suhardi Hardjolukito bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk membuka akses bagi peserta JKN dalam memberikan pelayanan radioterapi.

"Saat ini sudah masuk ke era masyarakat yang menggantungkan harapannya ke BPJS Kesehatan. RSPAU dr Suhardi Hardjolukito merupakan rumah sakit kedua di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menghadirkan pelayanan radioterapi bagi peserta JKN," kata dr Mukti Arja Berlian.

Dia mengatakan sejak dioperasikan pelayanan radioterapi di RSPAU dr Suhardi Hardjolukito, pemanfaatannya masih belum tinggi, karena yang mengakses masih masyarakat umum.

"Sedangkan peserta JKN juga membutuhkan pelayanan radioterapi ini," imbuh Berlian.

Dia mengatakan untuk satu kali proses radioterapi membutuhkan biaya kurang lebih dua puluh juta.

Namun, bagi masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN dapat mengakses pelayanan tersebut tanpa dipungut biaya sepeser pun. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler