"Memang masih kekurangan auditor. Karena itu penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) kali ini dengan kapasitas yang kita kelola dari APBN sebesar Rp1.460 triliun itu butuh sekitar 2.000 auditor," ujar anggota BPK Ali Masykur Musa di Jakarta, Kamis (12/4).
Menurutnya, di bidang auditor BPK hanya memiliki 184 orang auditor sedangkan yang menangani di bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya pertambangan hanya sekitar 50-60 orang auditor. Di sisi lain, perusahaan energi atau tambang yang diperiksa BPK sekitar 10.235 perusahaan.
"Makanya kita butuh auditor yang lebih banyak, sehingga bisa cover untuk memeriksa terutama kaitannya pertambangan itu bisa lebih optimal," jelasnya.
Dijelaskan, pada tahun ini BPK akan mengaudit beberapa perusahaan tambang emas seperti yang dilakukan pada perusahaan batubara. Perusahaan-perusahaan tambang emas tersebut adalah Freeport, Newmont, dan Antam. "Audit dilakukan di semester II ini untuk pertama kali, kalau batubara kan sudah ketiga kali," pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mei, Pemerintah Batasi Konsumsi Premium
Redaktur : Tim Redaksi