jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Kementerian Sekretariat Negara menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), atas persiapan pemindahan Ibu Kota Negara pada 2022.
Penyerahan LHP pertama OIKN ini untuk pertama kalinya dilakukan di Titik Nol, Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Selasa, (7/2).
BACA JUGA: Wujudkan Indonesia Bugar, Mak Ganjar Ajak Para Perempuan Senam Sehat
“Ini peristiwa yang sangat bersejarah karena ini LHP pertama OIKN yang penyerahannya dilakukan pertama kalinya di Nusantara, ini bisa masuk rekor MURI karena yang pertama abadi,” ujar Kepala OIKN Bambang Susantono.
Selain itu, sambung Bambang, pelaksanaan penyerahannya juga pertama kali dilakukan di ruang terbuka, bahkan di titik nol ini sebuah sejarah baru untuk Nusantara dan Indonesia.
BACA JUGA: Mega Travel Fair Kembali Digelar, Banjir Promo Menarik
Bambang mengucapkan terima kasih kepada BPK karena telah melakukan pemeriksaan meski belum memiliki Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
“Ini justru luar biasa, karena saat ini kami memiliki landasan, juga memiliki rekomendasi, memiliki hal-hal yang harus kita lakukan agar OIKN dari awal kami benar-benar Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” kata Bambang.
BACA JUGA: SIG Bantu Upgrade Keterampilan Tukang Bangunan Agar Jadi Ahli Konstruksi
Bambang mengatakan OIKN ingin agar memiliki standar ESG internasional, yakni Environmental, Social, and Governance.
Cara ini untuk antisipasi jika ada kasus di governance yang membuat 'cacat', maka ke depannya akan sulit bagi OIKN untuk mengembangkan diri dan membangun.
“Utamanya mengakses semua pendanaan dari dunia. Misalnya, lima tahun lagi kami akan membuat obligasi blue bond, atau green bond, atau SDG bond. Untuk itu kami perlu mengakses pasar internasional,” jelas Bambang.
Menurut Bambang, untuk bisa mewujudkan rencana tersebut dimulai dari ESG yang dilakukan secara benar sesuai dengan standar internasional.
“Bila ESG-nya kurang baik, jangan berharap kami mengeluarkan obligasi yang diakui secara internasional. Sehingga, kami sangat berterima kasih kepada BPK atas rekomendasi yang diberikan," sebutnya.
Anggota III BPK, Prof. Achsanul Qosasi mengatakan BPK juga menjadi bagian dari sejarah dalam memastikan, menjamin kepada rakyat Indonesia apa yang sudah OIKN lakukan dan apa yang akan dilakukan oleh OIKN untuk membangun ibu kota negara sudah berjalan dengan baik dan benar, sesuai amanat Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 yang memandatkan kepada Pemerintah untuk membangun IKN.
Menurut Qosasi, dalam membangun IKN, BPK akan mengawal Otorita Ibu Kota Nusantara.
“Kami ingin memastikan agar tidak ada isu-isu atau hal-hal yang dipolitisasi, sehingga kalau itu terjadi maka BPK akan tampil berada di paling depan untuk menyampaikan kepada mereka. Tim BPK hadir sejak awal untuk memastikan keuangan negara dalam membangun IKN berjalan dengan baik," terang dia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada