jpnn.com - JAKARTA - Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) telah memeriksa 45 anak usaha Badan Usaha Milik negara (BUMN), dari pemeriksaan tersebut didapati ada 801 temuan transaksi yang digunakan untuk kepentingan tertentu. Mendapati temuan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno merasa terbantu.
"Kami sangat merasa terbantukan dengan dukungan besar dari BPK ini," ujar Rini di kantornya, Jakarta, Jumat (16/1).
BACA JUGA: Organda akan Turunkan Tarif Angkutan Ekonomi
Temuan-temuan tersebut kata Rini dimaknai sebagai upaya agar perusahaan pelat merah benar-benar 'bersih' dan transparan dalam menjalankan kinerjanya. Mengingat BUMN merupakan perusahaan milik negara.
"Kami berharap BUMN-BUMN kami sehat dengan komunikasi yang sehat. BPK dalam kepemimpinan Pak Achsanul bisa bekerjasama menciptakan BUMN-BUMN yang menerapkan transparansi serta bisa menjalankan fungsinya. Tentunya juga saya katakan bahwa anak perusahaan ini harus juga diperharikan," terang dia.
BACA JUGA: BPK Curiga Anak Usaha BUMN Jadi Alat Kelompok Tertentu
Temuan-temuan tersebut diakui Rini sudah berlangsung cukup lama, sehingga agak menyulitkan pihaknya maupun BPK untuk mendalami temuan tersebut. Terlebih, ada beberapa temuan yang menyangkut lembaga lain ataupun sudah masuk ke ranah hukum.
"Transaksinya kebanyakan sudah lama, dari tahun 1990-2000 an jadi sangat sulit. Sayangnya ini temuan lama dan didiamkan. Maka harus diselesaikan dan dijelaskan," tandas dia. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Harga BBM Jawa-Bali Beda, Jamin tak ada Penyelundupan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Premium Berbeda-beda, Ini Penjelasan Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi