jpnn.com - JAKARTA - BPKH Limited selaku anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), resmi menandatangani kontrak pengelolaan dua hotel di Arab Saudi.
Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono mengatakan investasi itu terwujud melalui kolaborasi BPKH Limited bersama anak usaha emiten service provider haji dan umroh PT Arsy Buana Travelindo Tbk, yaitu ABT Limited dan Syarikah di Saudi.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem di Makkah, 2 Jemaah Haji Asal Jogja Meninggal Dunia
“Alhamdulillah, BPKH Limited melakukan investasi yang menjadi impian kita bersama, dengan menyewa satu hotel penuh selama tiga tahun di Madinah untuk musim umrah, yaitu Anshar Golden Tulip Hotel,” ucap Sidiq dalam keterangannya, Sabtu (26/7).
Anshar Golden Tulip merupakan hotel bintang 3 yang memiliki 725 kamar dengan kapasitas 2.800 jemaah.
BACA JUGA: Gandeng 30 Bank Syariah, BPKH Bertekad Tingkatkan Mutu Pelayanan Haji
Selain di Madinah, BPKH Limited mendapatkan allotment atau penjatahan kamar hotel di Makkah.
“Kami juga menandatangani kontrak untuk mendapatkan allotment 200 kamar di Hilton Convention Makkah, hotel bintang 5 yang berada sangat dekat dengan kawasan Masjidil Haram dengan daya tampung 600 hingga 700 jemaah,” kata dia.
BACA JUGA: Perluas Investasi, BPKH Limited Hadir di International Islamic Expo 2024
Kesepakatan itu merupakan terobosan besar, karena BPKH Limited mampu mendapatkan jumlah kamar yang signifikan sehingga diharapkan mempermudah industri umrah dan haji di Indonesia untuk memperoleh akses kamar bintang lima di kawasan haram.
Kontrak pengelolaan kedua hotel tersebut berlaku mulai 1 Safar 1446 Hijriah atau bertepatan dengan Senin 5 Agustus 2024.
“Pemasaran kedua hotel sudah kami lakukan bersama ABT Limited, dan sejauh ini sudah mendapat banyak peminat,” tuturnya.
Dia optimistis investasi di Anshar Golden Tulip Madinah dan Hilton Convention Hotel Makkah, akan memberi manfaat besar bagi pengelolaan dana haji.
Keputusan BPKH Limited terjun ke bisnis akomodasi, kata dia, tidak akan menggerus pasar pelaku industri haji dan umrah.
“BPKH Limited tidak akan menjadi kompetitor, justru kami ingin menghadirkan fasilitas yang lebih baik kepada para pelaku di industri ini,” tambah Sidiq. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi