"Biaya perjalanan dinas di setiap instansi berbeda-beda besarannya
BACA JUGA: API Bertekad Kembalikan Peran Kaum Muda
Kalau instansi yang 'basah', biayanya gedeBACA JUGA: Peredaran Obat Palsu di Indonesia Masih Rendah
Dari perbedaan ini akan timbul ketidakefektifan dalam perjalanan dinasDengan situasi ini, lanjutnya, BPKP perlu melakukan analisis tentang efektifitas biaya perjalanan dinas, yang nilainya sangat banyak
BACA JUGA: Mabes Polri Kurban 29 Sapi dan 8 Kambing
Azwar mengarahkan agar ada penghematan dalam anggaran tersebut“Kalau satu instansi yang dapat biaya perjalanan dinas pas-pasan bisa cukup, berarti instansi lainnya yang anggarannya besar sudah pasti lebih dari cukupKarena itu kita harus melakukan penghematanKalau kita bisa menghemat 20 persen saja atau sekitar Rp 50 triliun, dan mengalihkan ke anggaran untuk masyarakat, dampaknya akan sangat besar,” tuturnya.
Penghematan lainnya yang menurut Azwar perlu dilakukan adalah waktu perjalanan dinasKalau dalam SPPD (surat perintah perjalanan dinas) ditulis lima hari, tapi bisa diselesaikan tiga hari akan lebih baik lagi sehingga anggaran yang kepakai lebih sedikit.
"Maaf-maaf saja, sudah kebiasaan di instansi pemerintah, perjalanan dinasnya misalnya empat hariWaktu kerjanya paling lama dua hari, selebihnya dipakai bersenang-senangYang begini ini harus diubah mindsetnya, apalagi dengan adanya reformasi birokrasiSetiap perjalanan dinas dibiayai negara, karena itu dana negara tidak bisa digunakan bukan pada tempatnya," tegasnya.
Dengan adanya analisa BPKP, diharapkan akan ditemukan kisaran anggaran setiap perjalanan dinas"Jadi PNS-nya tidak bisa lagi manfaatin dana negara untuk hal-hal yang tidak perlu," tandas Azwar(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... N7W Ogah Dituduh Palak Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi