jpnn.com, JAKARTA - BPN menerima tantangan KPU untuk mengadu data perolehan suara Pilpres 2019. Namun, BPN meminta dengan syarat, KPU jujur dan adil saat membuka semua data.
"Ya, kami dengan senang hati adu data, tetapi kemudian tentu dengan cara yang fair," kata Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
BACA JUGA: Awalnya Prabowo Klaim Menang 62 Persen, Sekarang jadi 54, Kenapa, Bang?
KPU, kata Dahnil, merasa bangga terhadap data yang dimiliki terkait perolehan suara Pilpres 2019. Lembaga yang dipimpin Arief Budiman itu menganggap data yang dimiliki valid dan tidak diragukan.
BACA JUGA: BPN Akan Menarik Saksi, KPU: Rekapitulasi Suara Tetap Sah
BACA JUGA: KPU Minta Kasus Ratusan Petugas KPPS Meninggal Tidak Dipolitisasi
"Kalau sudah ada pernyataan begitu, buat apa adu data," ungkap dia.
Dahnil mengatakan, sikap KPU yang merasa bangga menjadi ganjalan BPN Prabowo - Sandiaga mengadu data. Adu data harus dilandasi dengan keinginan mencari kebenaran.
BACA JUGA: Sah, Prabowo Unggul Jauh dari Jokowi di Provinsi Kelahiran Kiai Maruf
"Jadi kemudian sekarang mereka ngomong mari adu data. Jadi, kalau ingin diadu data harus simetris. simetris itu maksudnya ialah harus adil, kami lihat mana yang paling benar, ada pembuktian mana yang paling benar," pungkas dia.
BACA JUGA: Prabowo Tolak Hasil Rekapitulasi KPU, Bagaimana Hasil Pileg?
Sebelumnya, Komisioner KPU menerima tantangan BPN untuk buka-bukaan data terkait perolehan suara Pilpres 2019. KPU mengaku punya data komplet terkait perolehan suara Pilpres 2019.
"Silakan, kami siap dengan data. Kami semua punya infrastruktur sampai ke bawah," kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, Rabu (15/5). (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Klaim Menang 62 Persen, BPN Bilang Cuma 54..Bagaimana Ini Bang Fadli Zon?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan