jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan Autoridade Inspesaun no Fiskalizasaun Atividade Ekonómika, Sanitária no Alimentár (AIFAESA atau Otoritas Inspeksi dan Pengawasan Kegiatan Ekonomi Sanitasi dan Makanan) Republik Demokratik Timor-Leste.
Bentuk kerja sama kedua lembaga itu diwujudkan dalam bentuk pelatihan inspektur pangan untuk sumber daya manusia (SDM) Timor Leste. Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas Inspektur Pangan AIFASEA dalam pengembangan dan pengaturan sistem keamanan pangan nasional di Timor-Leste serta menciptakan jejaring kerja sama antar Badan Pengawas (Regulator).
BACA JUGA: Jelang Asian Games 2018, BPOM Perketat Pengawasan Makanan
"Saya berharap pelatihan yang diselenggarakan BPOM RI pertama kali ini bisa mendukung kebijakan politik luar negeri RI," kata Kepala BPOM RI Penny Lukito, Senin (23/7).
Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan pangan memang telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan Timor-Leste. Berbagai bentuk kerja sama telah dilakukan, BPOM RI - AIFASEA seperti upaya mendorong, memfasilitasi, serta mengembangkan kerja sama melalui pertukaran informasi mengenai regulasi tentang Keamanan dan Mutu Pangan yang berlaku di masing-masing negara. Di samping saling memberikan informasi yang berkaitan dengan pengendalian masalah keamanan dan kualitas. Juga memberikan bantuan teknis dari Indonesia ke Timor-Leste.
BACA JUGA: Kepala BPOM: SKM Ada Kandungan Susunya
“Isu keamanan pangan telah menjadi salah satu topik penting selama bertahun-tahun dan telah tertuang dalam agenda prioritas baik di tingkat nasional, bilateral, regional dan multilateral," ujar Penny.
Sekarang, lanjut Penny, saat yang tepat untuk menggalakkan upaya kolektif dalam meningkatkan keamanan pangan. Dimulai dari pengawasan tingkat negara dan penerapan pengawasan yang efektif, serta memastikan keamanan pangan masuk dalam agenda prioritas.
BACA JUGA: Ini Poin Penting Surat Edaran BPOM soal Susu Kental Manis
"FAO mendukung komitmen BPOM RI terhadap Timor-Leste. Apalagi Timor Leste telah menjadi anggota Codex pada Februari 2018 sehingga memerlukan peningkatan kapasitas keamanan pangan," tutup Penny. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPOM Diskriminatif Mengawasi Produk Manis
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad