BPP Miliki Peran Vital Tingkatkan Kualitas Penyuluh

Sabtu, 30 Oktober 2021 – 21:03 WIB
Kepala Pusat Penyuluh Kementerian Pertanian Bustanul Arifin saat melakukan kunjungan ke Gunung Kidul, Yogyakarta. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan pertanian.

Lewat BPP, penyuluh maupun petani di daerah mendapat banyak manfaat yang besar.

BACA JUGA: YP dan MRD Terancam Tua dan Mati di Bui

Kepala Pusat Penyuluh Kementerian Pertanian Bustanul Arifin mengatakan BPP merupakan lembaga yang sangat strategis dan vital bagi keberhasilan program pertanian.

Pasalnnya, BPP merupakan pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis, hingga pusat pembelajaran.

BACA JUGA: Pengunjung Pesta Halloween di SCBD Panik, Langsung Bubar

"Termasuk sebagai wadah pengembangan jejaring kemitraan serta pengembangan petani milenial dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Gunung Kidul, Yogyakarta, Jumat (29/10).

Menurut dia, kehadiran BPP bak kawah candradimuka alias tempat penggodokan penyuluh agar optimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

BACA JUGA: Kepala BNN Brigjen Sabaruddin: Hp dan Namanya Sudah Kami Dapatkan

"Karena mereka ini motivator. Membantu petani dalam mendapatkan informasi mengolah hasil–hasil produksi dari Poktan/Gapoktan/KWT, menggunakan teknologi, meningkatkan nilai tambah," beber Bustanul.

Ditambahkannya, penyuluh juga berperan sebagai dinamisator bagi petani. Artinya, penyuluh punya kemampuan menumbuhkan serta mengembangkan kelompok tani agar mampu berfungsi sebagai kelas belajar-mengajar, wahana kerja sama, dan unit produksi.

"Di samping itu penyuluh mesti mampu menjadi inovator dalam menyebarluaskan informasi, ide, inovasi, dan teknologi baru kepada petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani," kata Bustanul.

Hal senada diungkapkan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Dia menjelaskan peran penyuluh amat penting bagi dunia pertanian Indonesia.

Dedi menyebut penyuluh sebagai agen perubahan peradaban pertanian.

"Penyuluh ini agen perubahan peradaban pertanian. Kalau peradaban pertanian kita berubah, itu dipastikan berkat peran dari penyuluh," katanya.

Dia menjelaskan, dahulu sistem pertanian masih tradisional. Sedangkan saat ini sudah berkembang pesat menggunakan teknologi.

"Proses menggarap sawah sudah menggunakan alat mesin pertanian. Begitu juga dengan pupuk ada berbagai macam jenis mulai dari kimia hingga hayati," kata dia.

Dedi melanjutkan, perubahan peradaban ditandai dengan perubahan perilaku petani. Dari pola bercocok tanam lama ke sistem yang modern menggunakan teknologi mesin pertanian.

"Semua itu berkat peran penyuluh. Penyuluh ini yang mampu mengubah perilaku para petani. Untuk itu, penyuluh juga harus bisa mengambil hati petani, agar mau bersama-sama memajukan pertanian kita," ucapnya.

Dalam kerangka itu, Dedi menyebut hal yang paling utama mesti dilakukan adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) petani dan penyuluh.

Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) adalah upaya revitalisasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), baik fisik maupun non-fisik yang akan diselenggarakan Kostratani yang menyasar penyuluh dan petani.

"Siapakah SDM pertanian? tidak lain tidak bukan adalah petani dan penyuluh. Maka, kostratani ini adalah upaya kami untuk meningkatkan SDM petani dan penyuluh yang berorientasi pada tujuan pembangunan pertanian yakni peningkatan produktivitas dalam rangka ketahanan pangan nasional," papar Dedi.

Hal senada diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. SYL -sapaannya- menerangkan kalau penguatan pembangunan itu akan menyentuh dua hal yakni fisik dan non-fisik.

Pembangunan fisik BPP Kostratani menyentuh pada sarana dan prasarana, termasuk penguatan sistem IT seperti komputer, modem dan jaringan internet.

"Di saat yang sama juga kita akan genjot pemberdayaan penyuluhnya. Kapasitasnya kita tingkatkan melalui berbagai macam pelatihan tematik pertanian," papar dia.

Sementara pemberdayaan petani juga akan dilakukan melalui berbagai macam pemberian ilmu pengetahuan holistik di sektor pertanian.

"Kemudian juga kapasitas petaninya. Kita akan beri pelatihan bagaimana cara bercocok tanam yang baik, bagaimana cara mengakses modal, bagaimana cara mengolah hasil panen sehingga harganya bagus. Itu yang akan kami genjot. Kami akan mempercepat proses pembangunan SDM pertanian melalui Kostratani," tegasnya.

SYL memaparkan tujuan dari penguatan SDM ini adalah terjadinya peningkatan produktivitas hasil pertanian.

"Tujuan kami memberdayakan penyuluh dan petani agar produktivitas meningkat. Kalau produktivitas tinggi, sudah pasti penyuluhnya aktif. Begitu juga sebaliknya. Maka semua BPP akan kita perkuat, termasuk di Lombok Utara ini. Ada 5.733 BPP yang bisa saling berdiskusi dan curhat dan berkoordinasi," jelas menteri asal Sulawesi Selatan tersebut.

"Kostratani ini berada di kecamatan. Komandannya adalah camat, pelaksana hariannya adalah BPP di-support penuh oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Jadi Kostratani melibatkan seluruh komponen bangsa yang ada di tingkat kecamatan. Kostratani ini pusat gerakan pembangunan pertanian indonesia," kata mentan. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler