BPPSDMP Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Secara Masif

Minggu, 18 Juli 2021 – 18:54 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi menilai kesehatan para petani di Indonesia penting dijaga, di tengah kondisi pandemi COVID-19 dua tahun belakangan ini.

Dia menilai, menjaga kesehatan saat ini merupakan hal yang utama.

BACA JUGA: Mentan Optimistis Kegiatan ini Mempercepat Tercapainya Pertanian Maju

Selain itu, peningkatan sumberdaya manusia (SDM) para petani juga penting untuk ditingkatkan.

Salah satunya dengan menggelar 'Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh'.

BACA JUGA: Kemenkes Perlu Segera Tindaklanjuti Keputusan Presiden Batalkan Vaksin Berbayar

BPPSDMP rencananya menggelar kegiatan tersebut pada 28 Juli hingga 1 Agustus 2021 mendatang.

"Agar semuanya sehat secara umum, maka masyarakat harus mengutamakan konsumsi pangan lokal. Dengan begitu, petani Indonesia akan sejahtera. Produktivitas tinggi seiring peningkatan kompetensi SDM," ujar Dedi dalam keterangannya, Minggu (18/7).

BACA JUGA: Para Pejabat Rela Enggak ya Menyisihkan 50 Persen Gaji untuk Rakyat?

Menurut Dedi, 'Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh' akan digelar secara masif.

Pelatihan nantinya berdurasi 10 jam per sesi.

Ada tiga kelompok pelatihan yang nantinya bisa diikuti peserta.

Salah satunya kelompok dasar dengan materi 'Kebijakan Pemupukan Nasional'.

Peserta juga akan mendapatkan tujuh jam pelatihan dalam formasi kelompok inti.

Ada lima materi yang akan disampaikan, yakni Pengelolaan Kesuburan Tanah, Pemupukan Berimbang dan Pupuk Kompos.

Kemudian, Pupuk Hayati dan Pengenalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan petani saat ini. Pengetahuan teknis pertanian tetap diberikan, selain pengembangan usahanya melalui penguatan permodalan."

"KUR ini menjadi peluang besar untuk petani semakin maju dan sejahtera," ucapnya.

Menurut Dedi, ada beberapa alur yang harus diperhatikan oleh calon peserta pelatihan.

Pada H-17, identifikasi CPCL pun dilakukan untuk mengetahui profil peserta dan lokasi pelaksanaannya.

Tahap berikutnya ada pengumuman yang diberikan melalui surat, website dan media sosial.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Leli Nuryati menyatakan, peserta nantinya diminta melakukan registrasi pada H-15 hingga hari pelaksanan pelatihan.

Registrasi dilakukan menggunakan aplikasi, yaitu melalui link dan QR Code.

Untuk teknis pelatihan online menggunakan Zoom dan live streaming melalui YouTube.

Pada H+3, peserta bisa mengunduh digital sertifikat.

"Sosialisasi diberikan untuk menyamakan pemahaman. Dengan begitu, proses pelatihan akan optimal."

"Peserta bisa maksimal menerima transformasi pengetahuan untuk kemajuan pertanian Indoensia," pungkas Leli.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler