BPS: Juni 2020, NTP dan NTUP Naik Signifikan

Rabu, 01 Juli 2020 – 14:02 WIB
Ilustrasi petani memanen padai di sawah menggunakan alsintan. Foto: Humas Kementasn

jpnn.com, JAKARTA - Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juni 2020 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebesar 99,60 persen atau naik 0,13 persen dibanding NTP sebelumnya.

Kenaikan ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,23 persen. Dengan begitu angka yang ada nilainya jauh lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yakni sebesar 0,11 persen.

BACA JUGA: Kementan: Gula Semut Organik Purbalingga Tembus ke Pasar Negeri Para Dewa

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto, mengatakan bahwa faktor lain yang menyebabkan angka NTP naik adalah perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang mencapai 0,08 persen.

Kenaikan juga diikuti oleh naiknya sembilan dari sebelas kelompok pembentuk indeks konsumsi rumah tangga.

BACA JUGA: DPR Dukung Program dan Target Kementan

"Kemudian NTUP (Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian) nasional pada Juni 2020 juga naik sebesar 100,25 atau 0,08 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," ujar Suhariyanto, Rabu (1/7).

Suhariyanto mengatakan, BPS juga mencatat perkembangan harga gabah dan beras di penggilingan selama juni 2020.

BACA JUGA: BPS: Periode Januari-Mei 2020, Hanya Nilai Ekspor Pertanian yang Naik

Kata dia, dari 1.732 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi, nilai gabah kering panen (GKP) mencapai 58,60 persen, kemudian gabah kering giling (GKG) 24,48 persen, dan gabah luar kualitas 16,92 persen.

"Di bulan yang sama, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 4.720 perkilogram atau naik 2,11 persen. Adapun di tingkat penggilingan harganya Rp 4.819 perkilogram atau naik 1,88 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya," katanya.

Dikatakan Suhariyanto, rata-rata harga GKG di tingkat petani mencapai Rp 5.845 perkilogram atau naik sebesar 4,61 persen. Sedangkan di tingkat penggilingan harganya Rp5.958 perkilogram atau naik 4,39 persen. Sementara untuk harga gabah luar kualitas di tingkat petani mencapai Rp 4.374 perkilogram atau naik 4,28 persen.

"Dan di tingkat penggilingan mencapai sebesar Rp 4.469 perkilogram atau naik 4,31 persen," katanya.

Di samping gabah, BPS mencatat rata-rata harga beras berkualitas premium di penggilingan mencapai sebesar Rp9.919 perkilogram. Harga tersebut mengakami kenaikan sebesar 0,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan beras berkualitas medium di penggilingan mencapai Rp9.445 perkilogram atau turun sebesar 0,85 persen.

"Dibandingkan dengan Juni 2019, rata-rata harga beras di penggilingan pada Juni 2020 untuk kualitas premium dan kualitas medium masing-masing naik sebesar 4,24 persen dan 3,04 persen. Untuk beras luar kualitas mengalami penurunan sebesar 0,95 persen," tutupnya.

Sebagai informasi, NTP adalah rasio antara indeks harga yang diterima dengan indeks yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler