BPS: Neraca Perdagangan Surplus 33 Bulan

Rabu, 15 Februari 2023 – 13:56 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan kabar baik terkait neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023. Foto ilustrasi/dok Pelindo I

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan kabar baik terkait neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan neraca dagang mengalami surplus 3,87 miliar dolar AS atau surplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

BACA JUGA: BPS Sebut Ekspor Pertanian Tumbuh 10,52 Persen Pada 2022

"Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 membukukan surplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Adapun surplus berasal dari sektor nonmigas sebesar USD 5,29 miliar. Namun terjadi defisit pada sektor migas senilai USD 1,42 miliar dengan komoditas penyumbang, yakni minyak mentah dan hasil minyak.

BACA JUGA: BPS: Sepanjang 2022, Neraca Perdagangan Surplus USD 54,46 Miliar

Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus USD 5,29 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati serta besi dan baja.

Tiga negara dengan surplus neraca perdagangan nonmigas terbesar pada Januari 2023 yaitu Amerika Serikat, Filipina, dan India.

BACA JUGA: Soal Polemik Impor Beras, Rektor IPB: BPS Bisa Sampaikan Data Akurat

AS menyumbang surplus sebesar USD 1.174,3 juta pada komoditas mesin/perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan, lemak dan minyak hewan/nabati.

Filipina surplus sebesar USD 909,2 juta terbesar dengan komoditas bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, besi dan baja. Sedangkan India, USD 810,5 juta terbesar pada bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja.

Lebih lanjut, tiga negara dengan neraca perdagangan defisit terdalam pada Januari 2023 yaitu, Thailand, Australia, dan Argentina. Thailand defisit sebesar USD 398,8 juta, defisit terdalam terjadi pada komoditas gula dan kembang gula, plastik dan barang dari plastik, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.

Australia defisit sebesar USD 353,1 juta, defisit terdalam pada serealia, bahan bakar mineral, logam mulia, perhiasan dan permata. Sedangkan Argentina USD 247,1 juta ampas dan sisa industri makanan, serealia, mentega, susu, dan telur.

Habibullah menyampaikan pada tinjuan khusus dalam rangka ASEAN Indonesia 2023, neraca perdagangan Indonesia dengan ASEAN memiliki total ekspor sebesar USD 3,93 miliar dan impor USD 2,51 miliar.

Dengan demikian, pada Januari 2023 neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 1,42 miliar dengan negara-negara ASEAN. Sepanjang 2022, Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar USD 20,4 miliar dengan ASEAN.

Surplus terbesar berasal dari Filipina, yaitu sebesar USD 909,1 juta, sementara untuk defisit terbesar dengan Thailand sebesar USD 398,8 juta.

"Dalam lima tahun terakhir nilai surplus neraca perdagangan Indonesia dengan ASEAN terus meningkat dan meneguhkan peran ASEAN dalam perdagangan luar negeri Indonesia," kata Habibullah.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BPS   neraca perdagangan   ASEAN   USD  

Terpopuler