"Share terbesar terjadi di sektor industri mencapai 60 persen dari total ekspor. Sedangkan ekspor pertambangan sebesar 16,82 persen, migas sebesar 20,61 persen dan pertanian mencapai 2,57 persen," kata Suryamin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/5).
Dijelaskan, selama Maret 2012 lalu, nilai ekspor mencapai UD17,27 miliar naik sebesar 5,51 persen dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu. Nilai itu disumbang dari bahan mineral sebesar USD6,88 miliar, serta lemak dan minyak hewan atau minyak nabati sebesar USD5,76 miliar. "Kalau dibandingkan dengan bulan Februari 2012 ekspor mengalami kenaikan sebesar 10,01 persen," jelasnya.
Sejalan dengan ekspor yang mengalami peningkatan, sambungnya maka impor juga mengalami peningkatan dan mencapai USD45,85 miliar atau naik 18,18 persen dibandingkan dengan periode yang sama. Sedangkan, impor pada bulan Maret mencapai USD16,43 miliar atau naik sekitar 13,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Neraca perdagangan per Maret 2012 masih mengalami surplus sebesar USD840 juta. Jadi secara kumulatif kita masih surplus USD2,68 miliar," pungkasnya.(naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari 12 Juta Wajib Pajak, Baru 500 Ribu Serahkan SPT
Redaktur : Tim Redaksi