BPS: Sektor Pertanian Catat Hasil Positif Ekspor 2018

Rabu, 16 Mei 2018 – 11:12 WIB
Pelepasan ekspor. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan April 2018, ekspor Indonesia capai US$ 14,47 Miliar. Hasil ini menunjukkan kinerja ekspor Indonesia total cenderung melemah 7,19% dibandingkan bulan sebelumnya. Kinerja ekspor secara keseluruhan yang menurun tersebut masih tertolong oleh kinerja sektor pertanian yang masih berkontribusi positif terhadap neraca perdagangan April 2018.

“Kinerja ekspor sepanjang April 2018 melemah kecuali sektor pertanian, yang mencatatkan pertumbuhan 6,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan nilai USD0,3 miliar,” papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.

BACA JUGA: Ekspor Komoditas Pertanian April 2018 Meningkat

Jenis komoditas atau produk pertanian yang tercatat mengalami perbaikan kinerja antara lain jagung, serta hasil hutan seperti kayu, kakao, rumput laut dan lainnya. “Secara tahunan ekspor produk pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 7,38 persen,” tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Pertanian sangat berkomitmen mendukung iklim investasi pertanian, sehingga kinerja ekspor Indonesia khususnya dari komoditas pertanian dapat turut terdongkrak.

BACA JUGA: Distribusi Cabai dan Bawang Lewat MoU Lima Pelaku Usaha

Untuk mendukung iklim investasi di Indonesia, pemerintah telah menerapkan kebijakan-kebijakan yang mempermudah dan menciptakan daya tarik investor baik dari dalam maupun luar negeri.

Kementan sangat gencar melakukan deregulasi perijinan dan investasi untuk menggairahkan usaha pertanian dan itu meningkatkan kontribusi ekonomi dari dunia usaha pertanian dan kinerja ekspor kita saat ini.

BACA JUGA: Padu Satu Kementerian Pertanian Percepat Proses Izin Usaha

Selain deregulasi, Kementerian Pertanian juga menjalankan berbagai program terobosan untuk tingkatkan produktivitas sejumlah komoditas strategis, seperti perluasan lahan tanam, perbaikan jaringan irigasi, serta peningkatan bantuan benih dan pupuk.

Jagung sebagai salah satu komoditas yang mengalami kenaikan nilai ekspor, merupakan bukti capaian kinerja Indonesia dalam meningkatkan produktivitas pangannya selama tiga tahun belakangan ini.

Tahun 2015, Indonesia masih mengimpor jagung 3,5 juta ton. Dengan program terobosan yang sudah dijalankan, Indonesia bisa menekan impor hingga lebih dari 60% dan pada 2017 dan sudah tidak mengeluarkan rekomendasi impor jagung, bahkan mulai melakukan ekspor. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan: Kami Layani Sebaik Mungkin, Kalau Dipersulit, Bilang


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BPS   adv_kementan  

Terpopuler