jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menggebrak meja saat rapat konsolidasi bersama kadernya di Kantor Dewan Pimpinan Cabang partai berlambang banteng moncong putih Jakarta Selatan.
Gebrak meja itu ternyata gestur untuk menyindir calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Gagasan Jokowi ini Bagus Untuk Hapuskan Tumpang Tindih
Dalam kesempatan itu, Hasto bercerita bagaimana PDIP tak menuduh ada kecurangan dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 meski kalah.
Dia menyinggung upaya mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum yang dilakukan oposisi jelang pencoblosan 2019.
BACA JUGA: Hasto Sebut Fadli Zon Sering Tak Proporsional Kritisi Jokowi
Hasto mencontohkan, kasus hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos, yang diramaikan oleh politikus Partai Demokrat Andi Arief di Twitter.
Kemudian beberapa pernyataan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga yang mengisyaratkan KPU sebagai penyelenggara pemilu tidak netral.
BACA JUGA: Warning Hasto untuk Penolakan Baasyir atas Pancasila
"Belum, belum sudah mengatakan ada tujuh kontainer masuk sudah tercoblos, belum-belum sudah mengatakan KPU tidak netral, belum-belum sudah mengatakan Indonesia mau bangkrut, belum-belum sudah mengatakan mau punah," ujar Hasto.
Hasto pun menggebrak meja sambil berdiri di hadapan ratusan anak buahnya. "Kalau gini (gebrak) bukan bermaksud marah, tetapi mengobarkan semangat. Bukan marah-marah kayak sebelah," kata Hasto disambut gelak tawa para kader PDI Perjuangan.
"Jadi kalau mau ikut pemilu jangan kobarkan kebencian, jangan mendeligimasi penyelenggara pemilu sebagai langkah seolah menggerutu KPU kalau kalah. Ini demokrasi macam apa," kata Hasto. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Politik Sedang Panas, Jangan Lupa Jaga Jantungmu
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga