jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat, termasuk dunia usaha, harus mengubah perilaku dan beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi COVID-19. Termasuk aktivitas-aktivitas kehumasan atau public relations (PR).
Adanya Covid-19 ini mengharuskan para praktisi PR untuk memaksimalkan berbagai platform media, khususnya platform-platform digital.
BACA JUGA: Kabiro Humas MPR Siti Fauziah: Media Sebagai Mitra yang Konstruktif
Komunikasi-komunikasi yang sebelumnya bertatap muka langsung bergeser menjadi tatap muka online.
“Tidak ada pilihan lain selain beradaptasi. Humas harus beradaptasi, mengadopsi teknologi baru, dan harus terus mengasah keahliannya di masa transisi ini,” kata Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro saat membuka webinar The Iconomics PR Outlook 2021: Outlook PR Pasca 'Game Changer' Vaksinasi Covid-19", Jumat (5/2).
BACA JUGA: Lagi, Iconomics Memberikan Apresiasi kepada Lembaga Jasa Keuangan
Menurut Bram, pandemi Covid-19 adalah game changer bagi PR karena telah memaksanya untuk berubah. Demikian pula vaksinasi Covid-19 juga akan menjadi game changer bagi PR.
Namun, dalam kondisi apa pun, narasi-narasi PR harus tetap fokus dan selaras dengan target-target yang sudah dicanangkan perusahaan atau organisasinya.
BACA JUGA: 4 Kemungkinan ini Bisa Terjadi Setelah KLB Demokrat
PR harus memanfaatkan momentum saat ini, di mana komunikasi dan interaksi dengan stakeholder menggunakan teknologi digital.
Pada momentum inilah maka jangkauan komunikasi tersebut tidak terbatas oleh ruang dan waktu, jauh maupun dekat.
Senada dengan CEO Iconomics, Wakil Ketua Umum III BPP Perhumas Boy Kelana Soebroto mengatakan adanya pandemi dan vaksinasi sebagai game changer akan terbentuk kebiasaan dan ekspektasi baru, melahirkan industri-industri baru dan mengharuskan pelayanan yang holistik.
Lantas apa yang harus dilakukan oleh insan PR ke depan? Menurut Boy, sebagai insan PR harus menyiapkan pengalaman PR yang lebih baik lagi, misalkan dengan layanan online yang lebih inovatif.
Banyak sekali layanan online yang menjamur setahun belakangan dan rasanya sebagai audiens akan bosan bila itu saja acaranya. Menurut Boy, harus ada pengalaman online yang inovatif.
Lalu, insan PR juga harus optimasi touchpoint offline yang memberikan pengalaman yang menyenangkan (delightful experience) kepada customer.
Dan yang terakhir adalah memberikan superior customer experience kepada seluruh customer di masa seperti ini.
“Artinya ekspektasinya itu akan meningkat dari audiensi kita (PR), sehingga kita harus memberikan experience mereka semua,” tandas Boy. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad