Brando Susanto: Wacana Konversi Kompor Gas ke Listrik Akan Bebani Masyarakat

Jumat, 23 September 2022 – 09:19 WIB
Pelaku usaha distribusi elpiji Pertamina Brando Susanto yang juga Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta menanggapi wacana pemerintah melakukan pembagian kompor listrik kepada warga. Ilustrasi. Foto: TMP DKI Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Pelaku usaha distribusi elpiji Pertamina Brando Susanto meminta pemerintah tidak terburu-buru dalam melakukan pembagian kompor listrik kepada warga.

Menurut Brando, hal ini lantaran Kementerian BUMN berencana menambah anggaran sebesar Rp 5 triliun yang akan dialokasikan untuk pembagian kompor listrik atau induksi secara gratis kepada masyarakat. Rencananya akan dimulai tahun depan dan bertahap hingga 5 tahun.

BACA JUGA: Soroti Program Bagi-bagi Kompor Listrik Gratis, Brando Beri Catatan Begini

Kebijakan yang masuk dalam program utama PT PLN (Persero) itu, diyakini mampu mengatasi over supply listrik, bahkan mengurangi beban APBN dikarenakan impor liquefied petroleum gas (LPG) selama ini.

Soal kompor listrik lebih murah ketimbang kompor elpiji, Brando meminta perlu diperhitungkan secara benar dan teliti.

BACA JUGA: Brando: Gerakan SICITA Tampung Aspirasi Terhadap Permasalahan di Wilayah

“Perhitungan harus benar-benar dilihat dari nilai hari ini dan ke depan. Apakah listrik kita akan selalu murah dan stabil? Jangan-jangan timbul masalah baru di masyarakat nantinya," kata Brando dalam keterangan tertulis pada Kamis (22/9).

Brando yang juga pemerhati dinamisasi subsidi energi untuk masyarakat ini merasa aneh jika pemerintah seperti terburu-buru membagikan kompor listrik ke masyarakat.

Dia mengatakan listrik dan elpiji sama-sama produk energi tidak terbarukan dan harganya ditentukan oleh currency luar dan market Internasional.

Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta ini menegaskan dalam jangka waktu menengah, solusi kompor listrik akan menimbulkan masalah baru dan berpotensi merepotkan masyarakat kembali.

“Kebanyakan listrik kita dihasilkan berbasis diesel dan batubara. Jadi bisa dibayangkan suatu saat juga akan problem dengan harga beban subsidi,” ujar Brando.

Dia menilai selama ini orang Indonesia kebanyakan memasak dengan berbagai bumbu agar sehat dan sedap.

Sementara dengan memakai kompor listrik rasanya bukan tidak bisa, tapi akan memakan waktu lebih lama dan rasa ada perbedaan dengan kompor api.

Jadi, masakan daerah di masyarakat akan kehilangan cita rasa Nusantaranya kalau pakai kompor listrik,” tegas Brando.

Selain itu, Brando menekankan pembagian kompor listrik dengan perangkatnya jangan malah menjadi harapan palsu di masyarakat yang sedang susah.

Brando berpesan akan lebih arif dan bijaksana jika pemerintah mengatur lebih optimal distribusi elpiji lewat Pertamina, sehingga tidak mengorbankan masyarakat dengan proyek uji coba kompor listrik.

"Bagi-bagi kompor listrik gratis hendaknya jangan jadi ajang kampanye di masyarakat. Nanti perangkatnya diterima, tetapi tidak dipakai sebagai mana semestinya," ujar Brando mengingatkan.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler