Brasil dan Hujan Tak Merata di Sepak Bola

Tidak Punya Jagoan, Nebeng Klub Kota Tetangga

Sabtu, 29 Maret 2014 – 11:38 WIB

Soal fanatisme dan antusiasme terhadap sepak bola di Brasil memang bak hujan deras. Tapi, hujan itu tak merata di semua kota dan semua klub.

--- 

GILDO Barros da Moreira lahir di Foz do Iguazu, kota yang terpisah sejauh 1.186,72 kilometer dari Rio de Janeiro. Sepanjang hidupnya, dia hanya sempat beberapa tahun bekerja di Sao Paulo. Sisanya dia habiskan di kota kelahiran. 

Pekerjaannya sekarang ialah menjadi instruktur rafting di Taman Nasional Iguazu. Jadi, pria 33 tahun tersebut nyaris tidak pernah bersentuhan dengan Rio de Janeiro.

Tapi, ketika ditanya apa tim idolanya, Gildo dengan mantap menyebut Flamengo, satu di antara empat klub raksasa di Rio de Janeiro. ''Ayah, saya, dan adik perempuan saya sangat fanatik dengan Flamengo,'' kata pria yang mengaku tidak pernah menonton Flamengo secara langsung di stadion itu.

Masih di lingkungan Taman Nasional Foz do Iguazu, Jonathan Fonseca yang bertugas sebagai pemandu dan juga lahir serta besar di Foz do Iguazu punya pilihan klub berbeda. Yakni, Corinthians, klub yang berbasis di Sao Paulo.

Seperti Gildo, Jonathan juga hanya bisa mendukung tim kesayangannya tersebut lewat TV. Dia bahkan sampai meminta Jawa Pos bercerita tentang Arena Corinthians, calon kandang baru Corinthians yang masih dalam tahap penyelesaian.

Mengapa tidak memilih klub lokal di Foz do Iguazu? ''Memangnya ada klub di sini?" ujar Eduardo balik bertanya, lantas tersenyum.

Seperti di semua kota di Brasil, tentu saja ada klub sepak bola di Foz do Iguacu: Foz do Iguacu Futebol Clube. Tapi, klub tersebut hanya bermain di Divisi II Campeonato Paranaense (Liga Negara Bagian Parana). Kandangnya, Stadion ABC, hanya berkapasitas 12 ribu penonton dan, konon, jarang terisi penuh.

Eduardo dan Jonathan bukan fenomena singular. Nelson Bellini asal Paraty, sebuah kota kecil di Negara Bagian Rio de Janeiro, yang bekerja di sebuah provider telekomunikasi di Rio, juga menyukai Vasco da Gama, rival sekota Flamengo. ''Kebetulan sekali tempat saya tinggal kini tidak jauh dari markas Vasco da Gama,'' kata Nelson.

Sebulan di Brasil, dalam perjalanan darat dari Rio-Sao Paulo-Curitiba-Foz do Iguazu, dan berlanjut ke Porto Alegre, Jawa Pos hampir selalu menemui sosok seperti Gildo, Jonathan, dan Nelson. Yakni, warga kota kecil yang tak punya tim jagoan dan lantas memilih ''berbakti'' kepada klub-klub besar kota tetangga. Terutama yang berasal dari Rio dan Sao Paulo, dua kiblat utama sepak bola Negeri Samba.

Seperti halnya di Laranjeiras do Sul dan Guarapuava (Negara Bagian Parana), Campo Grande (Negara Bagian Rio de Janeiro), atau Ribeirao Pires (Negara Bagian Sao Paulo). Di Laranjeiras do Sul, ada hotel yang bahkan diberi nama Palmeiras. Di Ribeirao Pires, sebuah kafe memasang logo Santos dalam format besar.

Tidak jelas apakah mereka memiliki izin resmi dari klub untuk memakai nama atau logo mereka. Tapi, rata-rata klub di negeri tuan rumah Piala Dunia 2014 tersebut memang tergolong longgar dalam perkara image right.

Berbagai produk klub-klub besar Brasil asal Rio de Janeiro dan Sao Paulo juga bisa ditemukan secara mudah di berbagai kota liliput tersebut. Kebanyakan asli. Tapi, tidak sedikit pula yang jiplakan.

Begitulah. Brasil sebagai bangsa memang bernapas bersama sepak bola. Kalau Anda ke negeri yang beribu kota di Brasilia tersebut, coba tanya sembarang orang, pasti masing-masing punya klub idola. 

Namun, tidak berarti kecintaan itu merata kepada semua klub, ke­pada semua kota. Bahkan, di Rio semua di antara empat klub besar di kota tersebut -Flamengo, Fluminense, Botafogo, dan Vasco da Gama- yang bisa menarik lebih dari 20 ribu penonton di setiap laga.

Tim Vickery, pakar sepak bola Amerika Latin, dalam sebuah kolomnya mencatat, di antara 81 penampilan Clarence Seedorf bersama Botafogo, 23 sempat dia tonton secara langsung di stadion. Dan hanya sekali dia mengingat ada lebih dari 20 ribu penonton (persisnya 20.826) yang membanjiri kandang Botafogo. Padahal, Botafogo adalah satu di antara empat klub besar di Rio de Janeiro selain Flamengo, Fluminense, dan Vasco da Gama.(ttg/c4/bas)
 

BACA JUGA: Ketulusan Barca untuk Valdes

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib vs Chonburi FC, April


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler