BRI Bidik Ultra Mikro Jadi Sumber Pertumbuhan Baru Kredit UMKM

Senin, 22 November 2021 – 17:34 WIB
Dirut PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso menyatakan optimistis pertumbuhan kredit UMKM makin membaik ke depan. Foto: Humas BRI

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit perbankan makin membaik dengan indikator pertumbuhan pada Oktober 2021 sebesar 324 persen (yoy).

Perekonomian pun dinilai mulai pulih dengan melandainya angka masyarakat yang terpapar Covid-19.

BACA JUGA: Mantap! Nasabah Affluent BRI Berkesempatan Nonton World Superbike Championship

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI menyatakan optimistis pertumbuhan kredit makin membaik ke depan, mengingat saat ini kondisi perekonomian berangsur normal.

“Hingga akhir 2021 penyaluran kredit diproyeksikan mampu tumbuh sesuai target, yakni sebesar 6-7 persen (yoy) dengan kualitas kredit yang disalurkan terus membaik dan besaran kredit yang direstrukturisasi secara konsisten menunjukkan penurunan,” ungkap Direktur Utama BRI, Sunarso.

BACA JUGA: Ada Kabar Gembira untuk Mitra Merchant BRI

Sunarso membeberkan capaian tersebut diproyeksikan lebih baik dibandingkan capaian semester I 2021.

Salah satu faktornya adalah pada semester II BRI telah merampungkan proses holding ultra mikro dan dibidik menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Jam Layanan Operasional BRI

"Bahkan pada tahun depan, BRI menargetkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dikisaran 8-10 persen (yoy)," ucap Sunarso.

Sunarso menjelaskan hingga akhir kuartal III 2021, BRI mampu mencatatkan kinerja yang sehat dan kuat.

Sinyal positif kinerja konsolidasian BRI tercermin dari penyaluran kredit sebesar Rp 1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen (yoy). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional.

Sunarso mengungkapkan salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50 persen (yoy).

"Mencapai Rp 848,60 triliun pada akhir September 2021," ujarnya.

Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI meningkat dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020 menjadi 82,67 persen pada akhir September 2021.

Sunarso mengatakan juga bahwa penyaluran kredit mikro menjadi motor pertumbuhan kredit BRI.

Kredit mikro tumbuh sekitar 38,5 persen (yoy) menjadi Rp 455.241 triliun.

Capaian kredit mikro BRI sepanjang Januari-September tersebut berkontribusi sekitar 44,76 persen terhadap total portofolio kredit BRI. Persentase kontribusi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada 2020.

"Pada kuartal ketiga 2020 porsi kredit mikro BRI sekitar 35,15 persen," ungkap Sunarso.

Menurut dia, pencapaian ini semakin menegaskan, BRI sebagai pemimpin pasar di segmen mikro.

BRI pun memiliki 120 juta lebih nasabah di mikro dalam pengembangan bisnisnya.

"Kinerja BRI ditopang oleh lebih dari 6.900 gerai mikro. Selain itu ada pula jejaring Agen BRILink yang jumlahnya mencapai lebih dari 470 ribu agen dan juga didukung oleh lebih dari 27 ribu Mantri BRI yang berperan sebagai micro financial advisor," beber Sunarso.

Ultra Mikro Sebagai Pertumbuhan Baru Masa Depan

Sunarso mengungkapkan peningkatan penyaluran kredit BRI tidak terlepas dari keberhasilan perseroan membentuk holding ekosistem Ultra Mikro (Umi), bersama PT Pegadaian dan juga PT Permodalan Madani.

"Sekarang menjadi bagian dari BRI Group. Di samping karena pemulihan ekonomi akibat kian melandainya pandemi,” ujarnya.

Sunarso menyebut sebelum PNM dan Pegadaian bergabung perbankan pelat merah itu telah berupaya menyasar segmen UMi yang memang potensinya sangat besar.

Dia optimistis dengan bergabungnya Pegadaian dan PNM akan memperkuat langkah BRI untuk menggarap segmen Ultra Mikro.

"Menjadikannya sebagai sumber pertumbuhan baru di masa depan," tegas Sunarso.

Dia menilai melalui holding diharapkan pelaku usaha di segmen tersebut mendapatkan layanan yang lebih mudah, semakin cepat, dan kian terjangkau.

Integrasi UMi rampung pada September lalu, akan memberikan kolaborasi gerai sehingga lebih bisa dijangkau oleh masyarakat pelaku usaha ultra mikro. Sinergi ini pun tentunya pelaku usaha UMi akan mendapat produk yang lebih variatif.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan BRI akan makin memaksimalkan kinerjanya di segmen mikro nasional dengan fokus pada pengembangan ekosistem usaha UMi nasional.

Terlebih langkah itu diperkuat dengan hadirnya Holding UMi.

"BRI memiliki basis pasar mikro yang luas. Kehadiran Holding UMi memaksimalkannya dengan cross selling dan pertukaran database nasabah potensial," ucap Trioksa.

Trioksa menyebut segmen mikro merupakan segmen yang kerap mendapat perhatian dan insentif dari pemerintah serta erat bersentuhan dengan masyarakat kecil.

Segmen ini mendapat stimulus untuk pemulihan kinerja yang cepat demi mengatrol pertumbuhan ekonomi.

Hal itu pun mampu dimanfaatkan BRI dengan optimal. Pasalnya, dalam menghadapi krisis ekonomi karena pandemi, salah satu strategi BRI adalah business follow stimulus.

"Secara umum, segmen mikro pun masih tergolong dapat bertahan di tengah pandemi, dan bahkan terus diberi stimulus dan kemudahan dalam melakukan kegiatan usahanya," tegas Trioksa. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   BBRI   Ultra Mikro   UMKM   Holding UMi   kredit UMKM   Ekonomi  

Terpopuler