jpnn.com, JAKARTA - Di era industri 4.0 istilah gig economy terus berkembang. BRI Group melalui BRI Agro melakukan transformasi agar fokus untuk menciptakan infrastruktur digital bagi para pekerja di sistem gig economy.
Menurut BBC, gig economy ialah pasar tenaga kerja yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer). Adanya potensi yang cukup besar dari gig economy di Indonesia, hingga kini belum terlayani maksimal oleh para pelaku industri keuangan.
BACA JUGA: Salurkan Donasi Capai Rp 5 Miliar, Wakil Dirut BRI: Bentuk Dukungan Kepada Masyarakat
Direktur Utama BRI Agro Kaspar Situmorang mengatakan perusahaannya fokus bergerak sebagai bank digital karena melihat besarnya potensi yang dimiliki para aktor di sistem gig economy.
Menukil data BPS, Kaspar menyebut per 2020 lalu jumlah pekerja independen atau kontrak pendek di Indonesia mencapai 46 juta orang, tumbuh 27 persen secara tahunan.
BACA JUGA: BRI Bareng Kemenparekraf Luncurkan Kartu Debit Wisata Nusantara
Di sisi lain, full time employer berkurang 8,8 persen karena pandemi. Gig economy tumbuh dan memberikan sumber potensi baru yang belum terlayani oleh bank.
"Segmen inilah yang perlu dilayani, sehingga ketika pemerintah ingin menyalurkan apapun yang perlu disalurkan misalnya, bisa dilakukan melalui BRI Agro,” ujar Kaspar dalam acara BRI Cuap-cuap Cuan Berkah yang ditayangkan oleh CNBC Indonesia.
BACA JUGA: BRI Siagakan 184 Kancab dan Rp 36,7 Triliun selama Libur Lebaran
Kaspar mengatakan dalam menjalani peran barunya, BRI Agro menjunjung visi untuk menjadi House of Fintech and Home of Gig Economy.
Anak perusahaan BRI itu akan mengandalkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi finansial yang sudah terjalin untuk menciptakan produk digital.
"Kolaborasi dengan perusahaan tekfin dan rintisan (startup), BRI Agro bisa melayani masyarakat yang bekerja dan beraktivitas di segmen agritech, ride hailing, e-commerce, dan lain-lain, secara lebih optimal," katanya.
Terapkan Layanan Perbankan Berbasis API
Kaspar kolaborasi antara BRI Agro dengan perusahaan tekfin kini sudah dilakukan berdasarkan Application Programming Interface (API).
API merupakan infrastruktur yang memungkinkan perusahaan satu dengan lainnya terhubung secara cepat dan presisi.
"Singkatnya, melalui kerja sama berbasis API, layanan perbankan BRI Agro bisa dengan mudah diakses masyarakat pengguna tekfin yang bekerja sama," beber Kaspar.
Menurutnya kerja sama yang dilakukan berbasis API.
Bahkan, lanjut dia, BRI Agro akan menjadi distributor of financial services dengan basic infrastrukturnya.
"Contohnya, ada layanan pembukaan tabungan secara digital dan bisa tercipta akun baru hanya kurang dari 5 menit. Kemudian untuk digital lending bisa dengan scan wajah, KTP, lalu uangnya ditransfer dalam waktu kurang dari 2 menit,” ujarnya.
Kaspar juga mengatakan saat ini seluruh bank harus bisa bekerja sama dengan tekfin dan perusahaan rintisan jika ingin bertahan hidup.
"Terlebih pasca pandemi dan terakselerasinya proses digitalisasi sejak beberapa tahun terakhir," katanya.
Selain itu, kata dia, diperlukan juga adanya regulasi dan platform yang baik dari regulator, agar seluruh bank bisa bertransformasi digital secara optimal.
BRI Agro memastikan, ke depannya layanan perusahaan akan sepenuhnya hadir dalam bentuk digital mulai dari penyediaan produk tabungan hingga pinjaman.
Dia menambahkan dalam waktu dekat, BRI Agro akan meluncurkan produk-produk barunya yang diharap bisa menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat serta pekerja di sistem gig economy.
“Alhamdulillah Bank Agro ini sudah memiliki modalnya, namanya lisensi pembiayaan digital, sejak 2 tahun yang lalu. Kami juga sepakat bahwa kredit menengah sudah dimoratorium, tidak dilanjutkan lagi, dan kami hanya fokus sekarang pada kredit-kredit yang di bawah Rp1 miliar,” ujarnya.
Ke depan, kata dia juga, BRI Agro akan menciptakan super app, menyalurkan kredit-kredit di bawah Rp 1 miliar via digital dengan penyaluran yang lebih cepat.
"Terakhir yakni fokus untuk berkolaborasi dengan Open API,” kata Kaspar. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia