BRI Microfinance Outlook 2023: Inklusi Keuangan dan ESG Jadi Fokus untuk Ekonomi Indonesia

Kamis, 26 Januari 2023 – 19:52 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta (26/01) dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 dengan tema Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity. Foto: Dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terus berusaha fokus dalam meningkatkan dan mendalami inklusi keuangan serta penguatan penerapan prinsip Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola yang baik) atau ESG untuk kesejahteraan ekonomi Indonesia yang merata.

Hal diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta (26/01) dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 dengan tema Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity.

BACA JUGA: BRI Microfinance Outlook 2023 Bahas Prospek Ekonomi di Tengah Ketidakpastian

Sunarso menjelaskan BRI sebagai bank UMKM dengan mayoritas nasabah berada di daerah rural memiliki tangggung jawab besar untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut.

Survei BRI 2022 terhadap inklusi, literasi, dan juga kedalaman inklusi keuangan, menyebutkan tingkat inklusi keuangan secara umum mencapai 84 persen.

BACA JUGA: Bos BRI Sebut Peluang Resesi Indonesia Cuma 3 Persen

“Kalau diukur kedalamannya, jadi variasi produk didominasi oleh kepemilikan tabungan. Frekuensi penggunaan berasal dari penggunaan tabungan serta asuransi dan Dapen (dana pensiun) termasuk BPJS, itu datanya,” ujar Sunarso.

Dalam hal inklusi keuangan tersebut, BRI pun dipersepsikan sebagai locally embedded bank yang dominan di mayoritas masyarakat. Hal ini tak terlepas dari jaringan BRI yang mengakar hingga pelosok negeri.

BACA JUGA: Terapkan ‘Wealth Management For All’,  Bisnis Nasabah Premium BRI Meningkat

Salah satu buktinya adalah adanya AgenBRILink yang ikut memperkuat inklusi maupun literasi keuangan.

Sunarso mengatakan saat ini BRI diperkuat oleh lebih dari 627 ribu Agen BRILink. Di mana hingga Desember 2022 volume transaksi mendekati Rp1.400 triliun yang dilakukan masyarakat di tataran akar rumput.

“Hal itu semakin menguatkan bahwa masyarakat di bawah sana butuh kehadiran locally embedded bank yang dikemas dalam bentuk format hybrid bank, human touching tapi bisnis prosesnya didigitalkan, ini yang paling penting sebenarnya,” lanjutnya.

Di sisi yang lain, BRI terus mendorong penguatan penerapan prinsip ESG. Pasalnya, perjalanan sustainability BRI sendiri sudah dimulai sejak 2013 yang diawali dengan menerbitkan Sustainability Report untuk pertama kalinya.

Sejak saat itu, BRI terus melakukan improvement.

Terbaru, pada 2022 perseroan merilis Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I (Green Bond) dengan total nilai mencapai Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun.

Perseroan pun meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat pada akhir tahun lalu sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.

“Tentang ESG, BRI tetap berkomitmen untuk mengimplementasikan Environmental, Social and Governance (ESG) sebagai bentuk value beyond profit. Insyaallah di BRI tidak kendor untuk tetap ber-spirit, bersemangat mengimplementasikan ESG. Sustainability journey kita mulai 2013 dulu, dan sampai 2022 sudah meng-establish-kan ESG Roadmap,” ujarnya.

Menteri BUMN RI Erick Thohir mengaku merasa lega karena saat ini inklusi keuangan mengarah pada pelaku UMKM yang memang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Sekitar 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 62,55 persen dan 97,22 persen terhadap total penyerapan tenaga kerja Indonesia.

“Bicara mengenai inklusi keuangan maka harus lebih memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM naik kelas, dapat berjalan berkelanjutan. Karena melalui UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian rakyat juga lah dapat kita atasi persoalan yang dihadapi, hingga meraih Indonesia merdeka dan berdaulat,” ujarnya.

Erick pun menegaskan BRI akan memperkuat inklusi keuangan pada UMKM melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Di mana BRI berhasil mengintegrasikan 34 juta nasabah dari target 50 juta nasabah melalui holding yang aktif sejak September 2021 tersebut. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler