BRI Raih Predikat Low Risk ESG Risk Rating, Bukti Komitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan

Rabu, 10 Juli 2024 – 11:46 WIB
Komitmen BRI menerapkan prinsip keberlanjutan membuahkan hasil dengan diraihnya predikat Low Risk ESG Risk Rating dari Sustainalytics. Foto: Dokumentasi BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan.

Kali ini komitmen tersebut dibuktikan dengan diraihnya predikat Low Risk ESG Risk Rating dari Sustainalytics, lembaga pemeringkatan Environmental, Social, and Governance (ESG) berskala internasional dan terkemuka di dunia.

BACA JUGA: BRI Dinobatkan sebagai Bank Persero Berkinerja Terbaik di Ajang Penghargaan BIA 2024

Capaian tersebut merupakan hasil dari konsistensi BRI dalam menerapkan berbagai program dan kebijakan yang berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengatakan kemampuan pengelolaan ESG BRI memiliki arah dan strategi yang jelas sebagai bagian dari value creation untuk seluruh stakeholders.

BACA JUGA: Konsisten Atasi Masalah Sampah, BRI Raih Penghargaan Platinum di BISRA Awards 2024

"Membaiknya skor ESG Risk Rating Sustainalytics menjadi low risk ini mencerminkan bahwa BRI terus berusaha menerapkan prinsip keberlanjutan, dan diharapkan mampu memperkuat nilai-nilai tata kelola perusahaan bagi BRI, untuk terus diimplementasikan dalam berbagai model bisnis perseroan," ujar Solichin.

BRI meyakini pelaksanaan tata kelola ESG dapat dilakukan dengan mendapat tone from the top.

BACA JUGA: Ajang Product Development Conference 2024, BRI Tampilkan Perjalanan Transformasi Digital

Artinya, manajemen perusahaan harus memiliki urgency dan arahan atas strategi perusahaan, sehingga implementasi ESG di perusahaan dapat berjalan sesuai tujuan korporasi.

“BRI menunjukkan komitmen manajemen dalam menangani isu-isu ESG ini, salah satunya dengan membentuk Komite ESG di level direksi yang diketuai langsung oleh direktur utama," kata Solichin.

Dia menyampaikan komite ini memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk menyetujui kebijakan keberlanjutan, strategi, dan roadmap implementasi ESG untuk mengarahkan BRI dalam mencapai tujuan keberlanjutannya.

Predikat Low Risk ESG Risk Rating disandang BRI selama dua tahun berturut-turut.

Skor penilaian terakhir diperoleh BRI, yakni 17,8 atau jauh lebih baik dibandingkan skor High Risk yang diraih pada 2020.

Dalam setiap penilaiannya, setelah melakukan analisis menyeluruh, Sustainalytics akan memberikan ESG Risk Score kepada perusahaan yang dinilai, dan mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori, yaitu negligible risk (skor 0-10), low risk (skor 10-20), medium risk (skor 20-30), high risk (skor 30-40), dan severe risk (skor di atas 40).

Dengan demikian, semakin rendah ESG Risk Score, semakin rendah risiko perusahaan terhadap dampak inansial material yang didorong oleh faktor ESG.

Predikat Low Risk yang diberikan Sustainalytics terhadap komitmen BRI atas implementasi Keberlanjutan dalam perusahaan.

Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman.

Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.

Dalam asesmennya, Sustainalytics menilai BRI memiliki strong management dalam pengelolaan isu cyber security system, sehingga turut mengatrol predikat BRI di ESG Risk Rating.

Selain berfokus pada asesmen terhadap tata kelola BRI, Sustainalytics juga memberikan apresiasi terhadap upaya BRI untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Hingga 2023, BRI telah berkontribusi atas 65 persen pencapaian inklusi keuangan di Indonesia.

Ini sejalan dengan corporate purpose BRI untuk menjadi 'The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Finansial Inclusion'.

Melengkapi ketiga aspek ESG, asesmen ESG Risk Rating juga dilakukan atas aspek Lingkungan, termasuk bagaimana BRI menyikapi risiko iklim yang berpotensi memberi dampak pada kegiatan bisnis dan operasional perusahaan.

Sebagai lembaga jasa keuangan, BRI memegang peranan dalam berkontribusi atas investasi dan pembiayaan ke proyek-proyek yang ramah lingkungan.

Saat ini, BRI telah menetapkan Net Zero Emission Targets yang mencakup Scope 1, Scope 2, dan Scope 3 (Financed Emissions).

Tidak hanya membiayai proyek ramah lingkungan, BRI juga melakukan upaya pendanaan (funding) yang dilakukan dengan menerbitkan instrumen-instrumen keuangan berwawasan lingkungan, serta penggunaan kendaraan listrik dan pemasangan solar panel dari sisi operasionalnya.

Penerapan keberlanjutan yang dijalankan BRI selanjutnya akan dituangkan ke dalam Laporan Keberlanjutan yang diterbitkan setiap tahun sebagai bentuk transparansi perusahaan kepada para pemangku kepentingan, termasuk lembaga ESG rating internasional untuk mendapatkan rating ESG.

Rating ESG menjadi penting karena merupakan cerminan persepsi dari lembaga rating terhadap implementasi ESG perusahaan.

Memiliki rating ESG yang baik akan menguntungkan, serta dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan.

Tidak hanya itu, dalam proses asesmennya, perusahaan pun dapat mengeksplorasi berbagai parameter dan indikator keberlanjutan yang dianggap material dan relevan dengan kegiatan operasional bisnisnya.

Hal ini menjadi bekal dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko ESG, serta menyusun strategi keberlanjutan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler