JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali menunjukkan kinerja yang mengesankan sepanjang enam bulan pertama 2012 dengan meraup laba sebesar Rp 8,61 triliun. Dengan pencapaian tersebut laba bersih meningkat signifikan sebesar 26,83 persen dibanding perolehan laba semester pertama 2011 yaitu sebesar Rp 6,79 triliun.
Direktur Utama BRI, Sofyan Basyir mengatakan penyaluran kredit BRI meningkat sebesar 14,67 persen yaitu dari Rp 265,82 triliun pada semester pertama 2011 menjadi Rp 304,81 triliun pada semester pertama 2012. Bank BRI berhasil meningkatkan portofolio kredit mikro sebesar Rp12,62 triliun meningkat 15,03 persen dari Rp83,97 triliun semester pertama 2011 menjadi Rp 96,59 triliun di semester pertama 2012. "Pertumbuhan kredit mikro terlihat semakin kencang jika dilihat dari tren pertumbuhan secara kuartalan," ujarnya, Jumat (27/7).
Pada semester pertama 2012 pertumbuhan kredit mikro sebesar Rp 1,59 triliun sedangkan semester pertama 2012 pertumbuhan kredit mikro menjadi sebesar Rp.4,81 triliun. Sehingga secara semesteran, pertumbuhan kredit mikro mengalami kenaikan sebesar tiga kali.
Upaya yang dilakukan BRI dalam pengembangan sektor UMKM khususnya bisnis mikro adalah dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Hingga semester pertama 2012 BRI menyumbang porsi terbesar dalam realisasi penyaluran KUR dibandingkan bank lain," kata dia.
Oustanding KUR Bank BRI pada semester pertama 2012 sebesar Rp 17,73 triliun dengan total debitur sejumlah 2,04 juta debitur. Dalam penghimpunan dana, BRI berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 25,97 persen dari Rp 294,63 triliun di semester pertama 2011 menjadi sebesar Rp 371,14 triliun di semester pertama 2012.
"Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan kegiatan pemasaran yang telah dilakukan serta pengembangan jaringan unit kerja," tegasnya
Upaya peningkatan dana murah berupa tabungan BritAma dan Simpedes berpengaruh pada komposisi DPK Bank BRI pada semester pertama 2012 masing-masing adalah Giro Rp74,52 triliun (20,08 persen), Tabungan Rp 155,72 triliun (41,96 persen) dan Deposito Rp140,90 triliun (37,96 persen). Sementara komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI menjadi sebesar 82,13 persen.
"Kita juga berhasil menekan tingkat NPL (non performing loan) Gross dari angka 3,64 persen di semester pertama 2011 menjadi 2,38 persen di semester pertama 2012," tukasnya.
BRI berhasil melakukan pengembangan jaringan unit kerja dan e-channel yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses kepada bank. Pengembangan jaringan unit kerja mengalami peningkatan dari 7.374 kantor di semester pertama 2011 menjadi 8.618 kantor di semester pertama 2012.
Penambahan e-channel yang meliputi ATM, KiosK, CDM dan EDC meningkat pesat dari 23.289 unit menjadi 45.891 unit di 2012. "Komposisi fee based income yang berasal dari penggunaan ATM meningkat 21,9 persen dari 7,3 persen di semester pertama 2011 menjadi 8,9 persen di semester pertama 2012," tandasnya
Rasio-rasio profitabilitas juga mengalami peningkatan seperti nilai ROA (Return on Asset) meningkat dari 4,44 persen di semester pertama 2011 menjadi sebesar 4,87 persen pada semester pertama 2012. Capital Adequacy Ratio (CAR) juga meningkat dari 14,79 persen di semester pertama 2011 menjadi 16 persen pada semester pertama 2012. "Peningkatan efisiensi dapat dilihat pada nilai BOPO yang menurun dari 69,44 persen menjadi sebesar 61,81 persen pada 2012," jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percepat Ekspansi di Indonesia, AirAsia Akuisisi Batavia
Redaktur : Tim Redaksi